Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Banda Aceh terus berupaya meningkatkan keselamatan lalu lintas di sekitar kawasan pendidikan melalui program Zona Selamat Sekolah (ZoSS).
Upaya tersebut dilakukan dengan menempatkan petugas pengatur lalu lintas di sejumlah titik rawan, serta memberikan edukasi keselamatan bagi pelajar dan pengguna jalan, yang merupakan komitmen Dishub Banda Aceh untuk menciptakan lingkungan transportasi yang aman, nyaman, dan tertib, terutama bagi anak-anak sekolah yang setiap harinya beraktivitas di jalan raya, di Banda Aceh Jumat (3/10/2025).
Kepala Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh, Wahyudi SSTP MSi, mengatakan bahwa keberadaan ZoSS merupakan langkah strategis pemerintah kota dalam melindungi para pelajar dari risiko kecelakaan lalu lintas, sekaligus menumbuhkan budaya tertib berlalu lintas sejak dini.
“Zona Selamat Sekolah bukan hanya tanda di jalan, tetapi sebuah komitmen bersama untuk melindungi anak-anak kita. Melalui ZoSS, kita ingin memastikan setiap pelajar dapat berangkat dan pulang sekolah dengan aman,” ujar Wahyudi.
Ia menegaskan, keselamatan pelajar merupakan prioritas utama Dishub Banda Aceh. Untuk itu, pihaknya secara rutin menurunkan petugas ke lapangan untuk melakukan pengaturan lalu lintas di depan sekolah, membantu penyebrangan siswa, serta memastikan kendaraan umum maupun pribadi tidak berhenti atau parkir sembarangan di kawasan ZoSS.

“Petugas kami setiap pagi sudah siaga di titik-titik ZoSS, terutama di sekolah yang berada di ruas jalan padat seperti Jalan Teuku Nyak Arief, Jalan Pocut Baren, dan Jalan T Nyak Arief Ulee Lheue. Kehadiran mereka bertujuan membantu penyebrangan siswa dan menertibkan arus lalu lintas,” jelas Wahyudi.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan, Pengawasan dan Keselamatan Dishub Banda Aceh, Aqil Perdana Kesumah SH MH menyatakan, peningkatan keselamatan di ZoSS juga dilakukan melalui pendekatan edukatif dan kolaboratif dengan pihak sekolah, guru, serta orang tua siswa.
Menurutnya, banyak kecelakaan di sekitar sekolah terjadi bukan hanya karena faktor kelalaian pengemudi, tetapi juga karena kurangnya kesadaran pelajar terhadap pentingnya tertib di jalan. Oleh sebab itu, Dishub gencar melakukan kegiatan sosialisasi dan pembinaan di sekolah-sekolah.
“Kami tidak hanya mengatur lalu lintas, tetapi juga melakukan sosialisasi langsung ke sekolah. Anak-anak diberikan pemahaman tentang cara menyeberang jalan yang benar, mengenal rambu lalu lintas, dan pentingnya menggunakan helm jika diantar dengan sepeda motor,” ungkap Aqil.

Ia mengungkapkan, kegiatan edukasi tersebut menjadi bagian dari program “Transportasi Aman untuk Anak Sekolah” yang telah dijalankan Dishub Banda Aceh sejak beberapa tahun terakhir. Melalui kegiatan tersebut, pihaknya berharap muncul generasi muda yang sadar keselamatan dan disiplin di jalan raya.
Selain edukasi, Dishub Banda Aceh juga melakukan evaluasi rutin terhadap kondisi fisik ZoSS. Petugas memeriksa marka jalan, zebra cross, rambu lalu lintas, dan penerangan jalan umum di sekitar sekolah untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik.
“Kami juga bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan instansi terkait untuk memastikan fasilitas ZoSS tetap dalam kondisi prima. Jika ada marka yang pudar atau rambu yang rusak, segera kami ajukan untuk perbaikan,” terang Aqil.
Lebih lanjut, Dishub Banda Aceh juga melibatkan pihak kepolisian dalam kegiatan pengawasan di sekitar sekolah. Kolaborasi ini penting untuk memperkuat penegakan aturan lalu lintas, terutama bagi pengendara yang melanggar batas kecepatan atau tidak memperhatikan keselamatan anak sekolah.
“Kami sering melaksanakan patroli bersama dengan Satlantas Polresta Banda Aceh, khususnya di jam masuk dan pulang sekolah. Tujuannya agar para pengendara lebih disiplin dan menghormati hak pejalan kaki,” tutur Aqil.
Ia menilai, dukungan masyarakat menjadi faktor kunci dalam keberhasilan program ZoSS. Ia mengajak seluruh pengendara, baik orang tua, guru, maupun warga sekitar sekolah untuk ikut berperan aktif menciptakan suasana aman di lingkungan sekolah.
“Keselamatan lalu lintas bukan hanya tanggung jawab Dishub atau polisi, tapi tanggung jawab kita bersama. Kami berharap semua pihak ikut berpartisipasi menjaga ketertiban, terutama di sekitar sekolah,” ajaknya.
Lebih lanjut, Dishub Banda Aceh akan terus memperluas penerapan ZoSS di sejumlah sekolah lainnya yang berada di jalur padat kendaraan. Selain itu, pihaknya juga tengah menyusun rencana peningkatan sarana keselamatan dengan menambah speed table, papan peringatan digital, serta rambu interaktif di beberapa titik strategis.
“Kami ingin ZoSS di Banda Aceh tidak hanya berfungsi sebagai zona aman, tetapi juga sebagai ruang edukasi keselamatan berlalu lintas bagi masyarakat,” pungkasnya.
Dengan berbagai langkah tersebut, Dishub Banda Aceh berharap tingkat kecelakaan di sekitar sekolah dapat terus menurun dan kesadaran masyarakat terhadap keselamatan lalu lintas semakin meningkat.(*)