Kabarnanggroe.com, Kota Jantho – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar melalui Dinas Pangan berkolaborasi dengan Badan Pangan Nasional menyalurkan camilan atau kudapan gerakan edukasi dan pemberian makanan bergizi (Genius) tahap terakhir untuk siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri di tiga sekolah di Kabupaten Aceh Besar, Rabu (2/10/2024).
Tiga sekolah itu meliputi, SDN Neusok Teubalui, Kecamatan Darul Kamal, SDN Lhok Seumeulu Kecamatan Blang Bintang dan SDN 9 Teureubeh Kecamatan Kota Jantho.
Kepala Dinas Pangan Aceh Besar, Alyadi, SPi, MM, mengatakan, Kegiatan Genius yang diinsiasi Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Tahun 2023 lalu telah menunjukkan outcome yang baik. Sehingga program genius itu terus dilaksanakan sebagai upaya peningkatan gizi siswa menuju Indonesia emas tahun 2045 mendatang. Pemberian kudapan Genius tahun 2024 itu sebanyak 20 kali, hari ini merupakan hari terakhir pemberian.
“Target pemerintah, bagaimana siswa sekolah memiliki gizi yang cukup, sehingga nantinya siswa di Aceh Besar memiliki kemampuan bersaing dilevel nasional bahkan internasional,” kata Aliyadi.
Kemudian, Alyadi menyebutkan untuk Aceh Besar, program Genius tersebut menyasar kepada 562 siswa dari 3 Sekolah Dasar yang terpilih di wilayah Kabupaten Aceh Besar.
“Dengan rinciannya, SDN Neusok Teubaluy 227 siswa, SDN 9 Bukit Teurebeh 54 siswa dan SDN Lhok Seumeulu 281 siswa,” sebutnya.
Alyadi juga mengucapkan terima kepada Badan Pangan Nasional (BAPANAS) dan Dinas Pangan Aceh telah memilih Kabupaten Aceh Besar sebagai salah satu kabupaten pelaksana program Genius.
“Mudah-mudahan Kabupaten Aceh Besar menjadi pioneer bagi generasi Genius 2045 se Indonesia,” ucapnya.
Ia juga mengatakan Genius ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan, yang mengamanatkan kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.
“Oleh karena itu dalam pelaksanaan penanganan kerawanan pangan dan gizi ini, yang harus kita perhatikan anak sekolah, karena ini merupakan program lanjutan Pemerintah dari upaya intervensi gizi di 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) hingga menjadi 8.000 HPK guba meningkatkan kualitas SDM,” jelasnya.
Pemberian pangan bergizi pada kegiatan Genius itu, menurut Alyadi diutamakan pangan berbahan dasar sumber protein hewani yang berperan penting dalam pemenuhan gizi terkhusus di usia dini.
“Kegiatan GENIUS ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik tentang pangan dan gizi, meningkatkan kapasitas guru dalam penyelenggaraan pemberian makanan kudapan bergizi pada peserta didik, serta memberikan pengetahuan tentang gizi, keragaman makanan, perilaku hemat pangan (stop boros pangan) serta perilaku hidup bersih dan sehat,” pungkasnya.(AMZ)