Dr. Silahuddin, MAg  di Simposium Pendidikan PII Banda Aceh: Karakter Kuat, Remaja Selamat Dari Prilaku Menyimpang

Dr. Silahuddin, M.Ag Ketua Program Studi S3 Pendidikan Agama Islam (PAI) UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Ketua Program Studi S3 Pendidikan Agama Islam (PAI) UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Dr. Silahuddin, M.Ag., hadir sebagai pemateri pada Simposium Pendidikan yang mengangkat tema “Pendidikan Karakter sebagai Strategi Reduksi Perilaku Menyimpang pada Remaja”. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pengurus Daerah Pelajar Islam Indonesia (PII) Kota Banda Aceh dan mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan pendidik, pelajar, serta pemerhati pendidikan. Acara symposium Pendidikan di hadiri oleh, walikota banda aceh yang diwakili oleh kadis Pendidikan banda aceh, Kadis Pendidikan Provinsi Aceh yang diwakili oleh kacabdin banda aceh, Aceh Besar, Komisioner Kip Aceh, Ketua Umum  PW PII Aceh dan Keua PD PII banda Aceh serta para pelajar dan mahasiswa

Dalam pemaparannya, Dr. Silahuddin menekankan pentingnya pendidikan karakter sebagai filter utama bagi generasi muda di tengah derasnya arus globalisasi, media sosial, serta pengaruh lingkungan yang kompleks. Menurutnya, remaja berada pada fase transisi yang sangat rentan mengalami krisis identitas sehingga mudah terjerumus pada perilaku menyimpang jika tidak dibekali dengan pendidikan moral dan keagamaan yang kuat.

“Pendidikan karakter bukan hanya tugas sekolah, melainkan juga keluarga, masyarakat, pemerintah, hingga peran aktif pemuda. Sinergi semua elemen inilah yang mampu membentengi remaja dari pengaruh negatif seperti narkoba, tawuran, dan perilaku menyimpang lainnya,” jelasnya.

Acara ini juga menggarisbawahi berbagai faktor penyebab terjadinya perilaku menyimpang pada generasi muda, baik faktor internal seperti lemahnya kontrol diri, rendahnya motivasi belajar, hingga faktor eksternal seperti lingkungan pergaulan, media sosial, maupun lemahnya pengawasan masyarakat.

PD PII Kota Banda Aceh sebagai penyelenggara menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan ruang-ruang diskusi edukatif yang melibatkan pakar, akademisi, dan generasi muda agar bersama-sama membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya pendidikan karakter.

Dr. Silahuddin, M.Ag  juga menambahkan bahwa Keberhasilan pendidikan karakter sebagai strategi pencegahan perilaku menyimpang pada remaja membutuhkan sinergi dari berbagai pihak:  Keluarga sebagai madrasah pertama membentuk fondasi moral dan pengawasan utama terhadap perilaku anak,  Sekolah berperan menanamkan nilai-nilai karakter melalui pembelajaran, keteladanan guru, dan kegiatan pembinaan,  Masyarakat menjadi lingkungan sosial yang mendukung pengembangan karakter positif dengan menciptakan ruang aman, sehat, dan produktif bagi remaja dan  Pemerintah mendukung melalui regulasi, kurikulum pendidikan karakter, dan program-program pengembangan pemuda.

Dengan adanya simposium ini, diharapkan peserta yang hadir dapat mengimplementasikan strategi pendidikan karakter dalam lingkungan masing-masing, sehingga mampu melahirkan generasi muda yang berakhlak mulia, bertanggung jawab, dan siap menjadi agen perubahan bagi bangsa.(Herman/*)