Kabarnanggroe.com, Kota Jantho – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar melalui Dinas Pertanian, menargetkan bahwa proses rehabilitasi Pasar Hewan Sibreh di Kecamatan Sukamakmur akan rampung dalam waktu tiga bulan ke depan. Penutupan pasar yang dimulai pada Jumat, 1 Agustus 2025, menjadi langkah awal pelaksanaan proyek revitalisasi yang mencakup pembangunan pagar dan perbaikan bangunan loss pasar.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Besar Uzir SPt MSi menjelaskan, penutupan sementara bukan hanya untuk kebutuhan teknis pembangunan, namun juga merupakan bagian dari strategi yang telah melalui diskusi dengan masyarakat sipil.
“Penutupan pasar ini kita ambil untuk mendukung kelancaran pembangunan rehab dan reboisasi tahun ini. Langkah ini juga telah didiskusikan dengan masyarakat dan mendapat dukungan penuh,” ujar Uzir, di Aceh Besar, Minggu (3/8/2025).
Menurutnya, selama proses rehabilitasi berlangsung, aktivitas jual beli ternak tidak dibiarkan vakum. Para tokoh masyarakat di Kecamatan Sukamakmur yang memiliki pengalaman dalam pengelolaan pasar akan mengambil alih operasional pasar secara mandiri, dengan memanfaatkan lahan milik warga sekitar sebagai lokasi alternatif sementara.

“Pasar yang selama ini dikelola oleh Pemda, selama proses rehab akan dijalankan secara swadaya oleh tokoh-tokoh masyarakat di Sukamakmur. Mereka akan mengelola dengan memanfaatkan tanah-tanah masyarakat di sekitar lokasi pasar. Ini agar kegiatan ekonomi tidak berhenti total,” jelas Uzir.
Kendati itu, Kabid Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Uzir menyebutkan, penutupan sementara Pasar Hewan Sibreh juga menuai beragam respons dari masyarakat. Sebagian warga sempat menyayangkan keputusan tersebut, mengingat pasar itu selama ini menjadi pusat utama transaksi ternak mingguan. Namun, setelah diberikan penjelasan terkait tujuan rehabilitasi, masyarakat akhirnya dapat memahami dan mendukung langkah tersebut.
“Memang ada sebagian masyarakat yang menyayangkan penutupan sementara ini, apalagi karena Pasar Hewan Sibreh selama ini menjadi pusat transaksi ternak mingguan yang penting. Tapi setelah kami beri penjelasan, mereka bisa memahami dan akhirnya turut mendukung karena ini demi kemaslahatan bersama,” kata Uzir.
Pihak Dinas Pertanian Aceh Besar, lanjutnya, sangat mengapresiasi keterlibatan aktif masyarakat dalam mendukung kelancaran pembangunan tersebut. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dan pemantauan yang berkesinambungan untuk memastikan aktivitas pasar tetap berjalan dengan baik dan aman meskipun dikelola secara mandiri.
“Kami dari Pemkab Aceh Besar sangat mengapresiasi langkah yang dijalankan oleh para tokoh Sibreh. Kami juga terus memantau perkembangan pasar agar transaksi ternak, walaupun berjalan secara mandiri, tetap kondusif dan saling menguntungkan. Ini adalah perputaran ekonomi di sektor peternakan yang luar biasa,” tegasnya.
Uzir juga menambahkan bahwa proyek revitalisasi tersebut merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah untuk memperkuat fungsi Pasar Hewan Sibreh sebagai sentra ternak yang strategis di Aceh Besar. Ia berharap setelah proyek rampung, pasar ini dapat bersaing dengan pasar ternak lainnya di wilayah tersebut.
“Sudah lama pasar ini belum direhabilitasi. Dengan perbaikan ini, kita ingin meningkatkan daya guna pasar agar operasionalnya lebih maksimal. Kita juga berharap nantinya pasar ini bisa bersanding dengan Pasar Hewan Cot Iri dan Seulimeum, baik dari sisi pelayanan maupun kapasitas perdagangan,” imbuhnya.
Sebelumnya, proses awal proyek dimulai dengan seremoni penyerahan lokasi kepada penyedia jasa dan pelaksanaan Mutual Check 0 (MC 0) di area pasar. Acara tersebut turut disaksikan oleh berbagai unsur, seperti Sekretaris Dinas Pertanian Aceh Besar Ahmad Suardi, SP, Kepala Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun) Kejari Aceh Besar, Camat Sukamakmur, Kapolsek dan Danramil Sukamakmur, unsur Forkopimcam, serta tokoh masyarakat.
Pada kesepatan itu, Sekdis Pertanian Aceh Besar Ahmad Suardi menegaskan pembenahan tersebut sangat penting untuk kenyamanan dan ketertiban pasar ke depan. “Langkah ini kita ambil agar Pasar Hewan Sibreh sebagai tempat transaksi jual beli ternak masyarakat bisa lebih nyaman dan tertata dengan baik, baik dari segi struktural maupun tata kelola administrasi,” ungkapnya.
Selama proses pembangunan berlangsung, Pemerintah Kabupaten Aceh Besar mengimbau masyarakat untuk bersabar dan tetap mendukung proses revitalisasi demi terciptanya pasar hewan yang lebih layak, modern, dan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi peternakan di Aceh Besar.(Wahyu)