Kabarnanggroe.com, Yogyakarta — Suasana khidmat dan penuh semangat menyelimuti pelantikan Pengurus Taman Pelajar Aceh (TPA) Yogyakarta periode 2025 di Balee Gadeng Yogyakarta, Kamis (29/5). Acara ini dihadiri oleh unsur pemerintahan Aceh, mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta, perwakilan organisasi kedaerahan, alumni TPA, serta tokoh masyarakat Aceh yang menetap di kota pelajar tersebut.
Pelantikan dilakukan oleh Dr. Drs. Yusrizal, M.Si, Kepala Biro Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat, yang hadir mewakili Gubernur Aceh. Dalam sambutannya, beliau menanggapi tema pelantikan yang diusung:
“Tema hari ini sangat relevan dan mencerminkan harapan besar: ‘Menyatukan Langkah Generasi Berintegritas dan Inovatif: Sinergi Pemuda Aceh Menuju Masa Depan Cemerlang dan Kepemimpinan Berkelanjutan.’ Kami dari pemerintah percaya bahwa mahasiswa Aceh memiliki kapasitas besar untuk menjadi agen perubahan yang berlandaskan nilai dan budaya,” ujar Dr. Yusrizal.
Ketua Umum TPA Yogyakarta yang baru dilantik, Muhammad Mufariq Mucklis, dalam pidatonya menyampaikan komitmen untuk menjadikan TPA sebagai ruang aman dan dinamis bagi pelajar Aceh, serta menyoroti isu penting yang menjadi fokus organisasi.
“Kami tidak hanya ingin membangun program internal yang solid, tetapi juga akan terus memperjuangkan aset-aset milik Aceh di Yogyakarta, termasuk asrama Aceh yang menjadi simbol sejarah dan identitas kita. TPA adalah rumah kita bersama,” tegas Mufariq.
Acara ini juga mendapat perhatian khusus dari Buk Ami, salah satu tokoh masyarakat Aceh yang telah lama menetap di Yogyakarta. Dalam sambutannya, beliau mengajak mahasiswa untuk terus membangun komunikasi dengan komunitas Aceh di perantauan.
“Mahasiswa Aceh di Jogja bukan hanya pelajar, tapi juga bagian dari keluarga besar kami. Jangan pernah merasa sendiri. Kami siap menjadi tempat pulang dan tempat berbagi,” ungkapnya dengan penuh kehangatan.
Rangkaian acara pelantikan turut dimeriahkan oleh tradisi peusijuk sebagai bentuk doa dan restu bagi pengurus yang baru. Nilai-nilai budaya Aceh semakin terasa dengan penampilan Hikayat Aceh dari Forum Hikayat Studies, yang menyampaikan kisah penuh makna melalui gaya tutur khas Aceh, serta pertunjukan memukau Rapai Grimpeng oleh Sanggar Seuraya, yang digerakkan oleh seniman muda Aceh di Yogyakarta.
Untuk informasi, Taman Pelajar Aceh (TPA) Yogyakarta merupakan organisasi mahasiswa daerah yang menghimpun pelajar dan mahasiswa asal Aceh yang sedang menempuh studi di Yogyakarta. Organisasi ini aktif dalam kegiatan sosial, budaya, akademik, serta advokasi pelajar.
TPA Yogyakarta mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Aceh, khususnya Biro Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat, serta seluruh masyarakat Aceh yang telah memberikan dukungan dana dan semangat sehingga acara pelantikan ini dapat berjalan lancar dan sukses. Dukungan ini menjadi motivasi bagi organisasi untuk terus berkontribusi bagi kemajuan pelajar dan pemuda Aceh di perantauan.
Acara ini menjadi simbol sinergi antara tradisi, intelektualitas, dan kepemimpinan muda. Dengan kepengurusan baru yang resmi dilantik, TPA Yogyakarta diharapkan terus tumbuh sebagai ruang strategis bagi pelajar Aceh dalam membangun masa depan yang berintegritas, inovatif, dan berkelanjutan.
bye: Muhammad Achyar