Kabarnanggroe.com, Manila – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Besar, Wiki Noviandi, mewakili Indonesia dalam Digital Community Network (DCN) Global Forum yang berlangsung di Manila, Filipina. Forum ini mengangkat tema “Digital Transformation for Empowered Communities”, dengan fokus pada pemanfaatan teknologi digital dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di berbagai sektor, terutama pertanian, ekonomi, dan bisnis berbasis digital, di Manila, Filipina, Senin (3/2/2025).
Keikutsertaan Wiki dalam forum ini merupakan bagian dari undangan resmi yang diterimanya dari Department of State of United States of America dalam rangka seminar transformasi digital. Dalam kesempatan tersebut, ia menyoroti pentingnya adopsi teknologi digital bagi komunitas petani dan nelayan, khususnya di Aceh Besar, guna meningkatkan efisiensi produksi serta memperluas akses pasar.
*Dorong Digitalisasi Pertanian di Aceh Besar
Sebagai anggota DPRK Aceh Besar Komisi II yang membidangi pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, dan ketahanan pangan, Wiki Noviandi menegaskan bahwa digitalisasi merupakan solusi strategis dalam menghadapi berbagai tantangan di sektor pertanian.
“Teknologi digital memiliki potensi besar untuk meningkatkan produktivitas petani dan nelayan. Pemanfaatan Internet of Things (IoT), sensor pertanian, dan kecerdasan buatan (AI) dalam monitoring tanaman serta sistem irigasi dapat menjadi game changer bagi ketahanan pangan di daerah kita,” ungkap Wiki.
Ia juga menekankan perlunya pelatihan dan pendampingan bagi petani dan nelayan agar lebih siap dalam menghadapi era digital. Menurutnya, pemberdayaan melalui edukasi teknologi akan membuka peluang lebih luas dalam pemasaran produk pertanian dan perikanan secara daring.
“Kita harus memastikan bahwa para petani dan nelayan tidak tertinggal dalam transformasi digital ini. Dengan bimbingan dan akses teknologi yang memadai, mereka bisa lebih mandiri dan memiliki daya saing lebih kuat di pasar global,” tambahnya.
Selain itu, Wiki juga menyoroti pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah dan startup agritech dalam mengembangkan inovasi berbasis teknologi. Menurutnya, kolaborasi ini akan mempercepat adopsi solusi digital seperti aplikasi pemantauan cuaca, sistem informasi harga pasar, serta teknologi pascapanen yang dapat meningkatkan nilai tambah bagi hasil pertanian.
*Forum DCN Ajang Kolaborasi Global dalam Transformasi Digital
DCN Global Forum merupakan platform internasional yang mempertemukan para pemimpin, inovator, serta pemangku kepentingan dari berbagai negara untuk membahas peran teknologi digital dalam pemberdayaan komunitas. Beberapa fokus utama dalam forum ini meliputi inklusi digital, transformasi digital di sektor pertanian, pembangunan ekosistem ekonomi digital, dan kolaborasi internasional.
Sebagai perwakilan Indonesia, Wiki Noviandi berbagi pengalaman mengenai tantangan dan peluang digitalisasi pertanian di Aceh Besar. Ia juga membuka peluang kerja sama global untuk mendukung keberlanjutan inovasi di sektor pertanian Indonesia.
“Kami ingin belajar dari pengalaman negara lain dalam penerapan teknologi pertanian yang lebih maju, sekaligus menawarkan potensi Aceh Besar sebagai wilayah yang siap mengadopsi solusi digital untuk pertanian,” ujar Wiki.
Dalam forum tersebut, Wiki Noviandi didampingi oleh Alfian Linux, seorang pengusaha teknologi asal Aceh yang kini berbasis di Sumatera Utara. Alfian merupakan CEO Xtend Integrasi Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang kecerdasan buatan (AI), IoT, dan otomasi. Dengan pengalaman dalam mengembangkan sistem keamanan, smart building, serta infrastruktur teknologi, kehadiran Alfian turut memperkuat diskusi terkait solusi teknologi bagi sektor pertanian dan ekonomi digital.
Dengan kombinasi pengalaman Wiki Noviandi di bidang kebijakan pertanian serta keahlian Alfian Linux di bidang teknologi digital, kehadiran mereka dalam DCN Global Forum diharapkan dapat membuka peluang baru bagi pengembangan sektor pertanian berbasis teknologi di Indonesia, khususnya di Aceh Besar.
“Kami berharap bisa membawa pulang berbagai gagasan dan model keberhasilan dari forum ini untuk diadaptasi di Aceh Besar. Digitalisasi pertanian bukan lagi masa depan, tetapi kebutuhan saat ini. Kami ingin memastikan bahwa para petani dan nelayan di Aceh Besar bisa memanfaatkannya demi kesejahteraan yang lebih baik,” tutup Wiki.(WD/*)