Kabarnanggroe.com, Sigli, Pidie – Para nelayan di Pidie, Aceh, berkumpul di Pantai Pelangi, Kecamatan Kota Sigli, pada Rabu, 1 November 2023, untuk menggelar kenduri laut yang memadukan unsur keagamaan dan budaya Aceh. Acara ini bertujuan untuk mempertahankan dan melestarikan nilai-nilai tradisional yang telah diwariskan oleh nenek moyang, serta menjaga ekosistem laut sebagai sumber rezeki utama para nelayan.
Dalam acara tersebut, para peserta melaksanakan zikir bersama sebagai ungkapan rasa syukur dan doa agar senantiasa diberikan ridha, kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan dalam mencari rezeki dari laut yang berlimpah. Selain itu, salah satu momen penting dalam kenduri laut ini adalah membuang kepala kerbau ke dalam laut sebagai simbol upaya menjaga dan merawat ekosistem laut yang memberi nafkah kepada masyarakat pesisir.
Turut hadir dalam acara tersebut adalah Penjabat (Pj) Bupati Pidie, Ir Wahyudi Adisiswanto, yang juga memberikan santunan kepada anak-anak yatim. Menurut Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pidie, Safrizal, kenduri laut ini adalah bagian dari usaha melestarikan adat istiadat Aceh yang kaya, sekaligus memperkuat nilai tradisi yang diwariskan dari nenek moyang.
“Melalui kegiatan ini, kita bisa berikhtiar melalui zikir dan doa agar senantiasa diberikan ridha, kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan berupa rezeki dari laut yang berlimpah,” ujar Safrizal.
Panglima Laot Wilayah Pidie, Hasan Basri, menjelaskan bahwa kenduri laut adalah bagian dari khazanah budaya Aceh dan menjadi wahana untuk mempersatukan masyarakat pesisir. Acara ini juga bertujuan untuk menjaga ekosistem laut, yang merupakan tempat para nelayan mencari nafkah.
“Kenduri laut adalah warisan nenek moyang kita, dan dengan adanya acara seperti ini, kita bisa mengingat kembali masa lalu yang telah dilakukan oleh nenek moyang kita,” kata Hasan Basri.
Panglima Laut juga berharap agar Pemerintah Pidie mempertimbangkan pembangunan kolam labuh di sepanjang Pantai Pelangi, sehingga dapat meningkatkan pendapatan para nelayan dan menambah daya tarik pantai tersebut sebagai destinasi pariwisata yang berkelanjutan.
Kenduri laut di Pantai Pelangi Sigli tidak hanya menjadi peringatan atas warisan budaya nenek moyang, tetapi juga merupakan wujud perhatian terhadap ekosistem laut dan kesejahteraan nelayan, sehingga tradisi ini terus berlanjut untuk generasi mendatang.(Hrs)