Kabarnanggroe.com, Kota Jantho — Pemerintah Kabupaten Aceh Besar terus menggencarkan upaya peningkatan cakupan imunisasi bagi anak-anak guna mencegah berbagai penyakit menular sejak dini. Melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar, berbagai program dan strategi diterapkan untuk memastikan seluruh anak, khususnya usia di bawah lima tahun (balita), mendapatkan imunisasi dasar lengkap sesuai jadwal.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Aceh Besar, Neli Ulfiati SKM MPH, mengatakan bahwa imunisasi merupakan langkah paling efektif dalam melindungi anak dari penyakit berbahaya seperti campak, difteri, polio, hepatitis B, dan lainnya. Karena itu, pihaknya terus berupaya mengoptimalkan program imunisasi baik melalui Posyandu, Puskesmas, maupun kunjungan langsung ke gampong-gampong.
“Kami komit untuk menjangkau seluruh anak-anak di Aceh Besar agar mendapatkan hak imunisasinya. Ini bagian dari upaya preventif dalam sistem kesehatan masyarakat. Anak yang terlindungi sejak dini akan tumbuh lebih sehat dan kuat,” ujar Neli Ulfiati saat ditemui di Kota Jantho, Kamis (31/7/2025).
Ia menambahkan bahwa cakupan imunisasi dasar lengkap di Aceh Besar saat ini menunjukkan tren peningkatan yang cukup signifikan. Hal tersebut merupakan hasil kerja kolaboratif antara tenaga kesehatan, kader Posyandu, perangkat gampong, hingga dukungan dari para orang tua.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh Besar, Ns Rina Karmila S Kep M Kep, menjelaskan bahwa tim imunisasi rutin melakukan sweeping atau pendataan ulang anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi sesuai jadwal.
“Sweeping ini penting, agar tidak ada yang terlewat. Kami mendatangi langsung rumah-rumah jika perlu, terutama untuk anak-anak yang tidak sempat dibawa ke Posyandu oleh orang tuanya,” ungkap Rina.
Ia menekankan bahwa imunisasi tidak hanya penting untuk perlindungan individu, tetapi juga berfungsi menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity), sehingga risiko wabah bisa ditekan serendah mungkin.
“Ketika mayoritas anak telah diimunisasi, maka akan melindungi anak-anak lain yang mungkin tidak bisa diimunisasi karena alasan medis. Ini bentuk solidaritas kesehatan yang harus dipahami oleh seluruh elemen masyarakat,” jelas Rina.
*Sinergi dengan Lintas Sektor dan Tokoh Masyarakat
Dalam mendukung peningkatan cakupan imunisasi, Dinas Kesehatan Aceh Besar juga menggandeng berbagai pihak, mulai dari tokoh masyarakat, aparatur gampong, hingga organisasi kemasyarakatan. Pendekatan ini dinilai efektif untuk mengatasi stigma dan informasi keliru seputar imunisasi.
“Kadang ada informasi hoaks atau kekhawatiran yang membuat orang tua ragu. Tapi jika tokoh masyarakat ikut menyuarakan pentingnya imunisasi, maka penerimaannya jauh lebih baik,” kata Neli Ulfiati.
Pihaknya juga menjalin koordinasi intensif dengan Dinas Pendidikan, PAUD, dan TK untuk memastikan anak-anak usia dini mendapatkan akses imunisasi saat mengikuti kegiatan sekolah atau layanan kesehatan di satuan pendidikan.
“Kami juga libatkan Bunda PAUD dan kader PKK dalam sosialisasi pentingnya imunisasi anak. Ini menjadi kerja bersama,” sebutnya.
*Dukungan Masyarakat Kunci Keberhasilan
Kesadaran dan keterlibatan masyarakat menjadi elemen penting dalam keberhasilan program imunisasi. Hal ini disadari benar oleh para petugas kesehatan di lapangan. Karena itu, edukasi dilakukan secara masif melalui berbagai media, seperti spanduk, selebaran, media sosial, hingga ceramah dalam pengajian.
Dengan segala upaya yang dilakukan, Pemerintah Kabupaten Aceh Besar melalui Dinas Kesehatan berkomitmen untuk terus meningkatkan cakupan imunisasi sebagai bagian dari agenda pembangunan kesehatan berkelanjutan. Tak hanya imunisasi dasar, pihaknya juga mulai mempersiapkan pelaksanaan imunisasi lanjutan dan imunisasi tambahan sesuai anjuran Kementerian Kesehatan.
“Kesehatan anak-anak hari ini adalah fondasi masa depan Aceh Besar. Imunisasi adalah investasi kesehatan jangka panjang, dan kami tidak akan berhenti sampai semua anak terlindungi,” tutup Neli Ulfiati.(Wahyu)