Prof Asna Husin Dikukuhkan Jadi Guru Besar UIN Ar Raniry

Oleh Mayliana Natsir

Profesor Dr Asna Husin MA

Kabarnanggroe.com, Profesor Dr Asna Husin MA akan dikukuhkan sebagai Guru Besar Filsafat Pendidikan Fakultas Tarbiyah, UIN Ar-Raniry. Prosesi pengukuhan bersama enam Guru Besar lainnya, termasuk Rektor UIN Ar-Raniry Prof Mujiburrahman, akan dilakukan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Prof Dr Nizar Ali, di Darussalam, Banda Aceh, Kamis (02/03/2023).

Asna Husin bersuamikan Profesor Dr Karim Douglas Crow dan keduanya bertempat tinggal di Banda Aceh dan juga Washington DC dilahirkan dari keluarga terdidik di Gampong Keurembok, Kecamatan Kembang Tanjung, Kabupaten Pidie, Aceh. Prof Asna anak keempat dari enam bersaudara dengan ayah bernama Teungku M Husin Ali, yang lebih dikenal dengan ‘Beliau’ dan ibunya bernama Hajjah Fatimah Amin, keduanya sudah almarhum.

Keenam saudarannya itu, Kakanda Almarhum Ir. M. Nur Husin; Kakanda Almarhumah Adiwarni Husin S.Ag., M.HI., Kakanda Dra. Zahraty Husin; Adinda Zuraida Husin SE, PhD; dan Adinda Munzir al-Munir Husin SE. Prof Asna juga memiliki 19 keponakan dan 11 anak dari keponakan.

Asna mengawali pendidikan formalnya di MIN Kembang Tanjung, MTsN Kembang Tanjung, dan PGA Negeri Beureunuen, semuanya di Pidie. Sementara pendidikan tinggi ditempuh di Jurusan Bahasa Arab IAIN Sumatera Utara di Medan dan IAIN Ar-Raniry Darussalam, Banda Aceh (sekarang UIN Ar-Raniry).

Selanjutnya, Asna memperoleh gelar Master of Arts (MA) dari Harvard University, dan Doctor of Philosophy (PhD) dari Columbia University di Amerika Serikat dengan Beasiswa Fulbright.

Prof Asna Husin telah mengajar Filsafat Pendidikan sejak menjadi Asisten Dosen bagi almarhum Profesor Ibrahim Husein pada 1986. Mengajar Filsafat Pendidikan baginya bukan hanya dari perspektif filsafat Barat, tetapi juga dari dimensi filsafat Islam dan tasawuf.

Ia memperkenalkan kepada mahasiswa Islamic high culture (budaya tinggi Islam) dan esensi ilmu dalam Islam. Melalui mata kuliah ini, Prof Asna juga menekankan pentingnya peran al-Quran bagi kelahiran berbagai cabang ilmu pengetahuan dalam peradaban Islam.

Selain mengajar, membimbing mahasiwa dan membina dosen muda di UIN Ar-Raniry, ia juga aktif memberi motivasi kepada remaja dan mengajar al-Quran, serta Tafsir ayat-ayat Sains kepada anak-anak.

Menulis Cerita Anak-anak

Prof Asna juga gemar menulis cerita anak-anak dan satu dari bukunya My Cicada Cicadaku dalam bahasa Inggris dan Indonesia telah dipublikasikan oleh Taman Hukama’, satu lembaga pendidikan dan pencetakan buku anak-anak yang turut didirikan Asna.

Mantan Ketua Korps HMI Wati (Kohati) Cabang Banda Aceh itu juga telah mendirikan Program Pendidikan Damai bekerja sama dengan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU), Dinas Pendidikan, Kanwil Departemen Agama dan Nonviolence International Washington DC.

Ia juga memberi training tentang pendidikan perdamaian kepada lebih 100.000 murid sekolah menengah atas dan dayah dari tahun 2000 hingga 2011.

Di tingkat global Prof Asna sempat bekerja sebagai Direktur Women’s Program di the World Conference on Religion and Peace, sebuah NGO multi-agama dunia yang berpusat di New York. Ia juga pernah menjadi dosen tamu di State University of New York (SUNY) Old Westbury dan di Santa Fe Community College, Gainesville, Florida.

Saat ini, Prof Asna juga aktif sebagai Peneliti Senior di Nonviolence International Washington DC, dan di McLean Center for the Study of Culture and Values dari Catholic University of America, Washington DC.

Prof Asna sering menghadiri berbagai pertemuan internasional, termasuk sebagai anggota delegasi Pemerintah Indonesia dalam pertemuan CEDAW di PBB New York; Dialog Bilateral Hak Asasi Manusia Indonesia-Kanada di Vancouver; dan Dialog Bilateral Kebebasan Beragama Indonesia-Norwegia di Oslo.

Dosen UIN Ar Raniry Ini juga aktif mengikuti seminar peace education dan filsafat di berbagai universitas di dunia dan saat ini merupakan pengurus dari the International Society for Islamic Philosophy (ISIP).