Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Debat pertama pasangan calon (paslon) Walikota dan Wakil Walikota Banda Aceh telah menunjukkan karakter dan visi-misi masing-masing.
Dari empat paslon, hanya satu calon yang memang benar-benar melek teknologi yang makin marak digunakan seusai Covid-19. Seperti diketahui, Covid-19 telah merubah gaya hidup masyarakat di seluruh dunia, tidak terkecuali di Provinsi Aceh.
Debat pertama berlangsung hampir empat jam dengan moderator Dosi Alfian dan Syaima Atika dari pukul 20.00 sampai 24.00 WIB dinihari di Amel Convention Hall, Blang Oi, Meuraxa, Banda Aceh, Rabu (30/10/2024) malam.
Empat paslon ikut debat malam itu, yakni no urut 1 Illiza Sa’aduddin Djamal-Afdhal Khalilullah Mukhlis, no urut 2 Zainal Arifin-Mulia Rahman, no urut 3 Aminullah Usman-Isnaini Husda dan no urut 4 Teuku Irwan Djohan-Khairul Amal.
Dari empat calon tersebut, seorang teknokrat muda yang membawa isu perubahan, T Irwan Djohan memaparkan programnya secara gamblang tentang pemanfaatan teknologi untuk memberdayakan para pemuda-pemudi Banda Aceh dalam berkreatifitas.
Irwan Djohan yang pernah menduduki kursi DPRA dan menjadi paslon termuda dari tiga calon lainnya terus menggaungkan pemanfaatan teknologi untuk mengatasi pengangguran dan pemasaran produk rumah tangga yang masuk dalam kategori UMKM dalam debat tersebut.
“Saya akan menggalakkan ekonomi kreatif berbasis teknologi dengan membangun Kreatif Hub yang bisa dimanfaatkan oleh seluruh warga Banda Aceh,” katanya. Dikatakan, para pemuda yang masih menganggur dapat bergabung untuk dilatih menjadi konten kreator, Youtuber, desainer dan juga membuat startup.
Bahkan, yang sudah memahami teknologi, juga dapat ikut serta memajukan Kreatif Hub, seperti membuat Podcast. Dia menjelaskan melalui forum ini, maka seluruh anak muda yang menganggur bisa belajar, sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri atau juga orang lain.
Seperti diketahui, pemanfaatan teknologi dalam memasarkan sesuatu produk akan lebih mudah, karena tersebar ke seluruh Indonesia, bahkan dunia. Untuk mempromosikan pariwisata juga dapat dilakukan oleh para YouTuber dan media sosial lainnya.
Irwan menjelaskan dirinya akan mendorong dunia pariwisata halal dengan memanfaatkan kekayaan sejarah, seni, budaya dan alam negeri ini. “Belum tergarap secara maksimal, dan anak muda bisa membantu mengembangkan pariwisata lebih maju lagi,” harapnya.
Dalam misi dan visinya, dia dengan jelas menginginkan perubahan di Banda Aceh untuk lima tahun ke depan melalui visi dengan slogan Kota ‘KITA’ yaitu Kreatif, Islami, Terbuka dan Amanah.
Seperti diketahui, tiga paslon lain sudah pernah memimpin Kota Banda Aceh dan Irwan berharap ada perubahan dalam kepemimpinan untuk lima tahun ke depan, yaitu dirinya menjadi Walikota Banda Aceh, sebagai orang yang belum pernah memimpin Banda Aceh.
Tetapi, semuanya tergantung dari para pemilih yang telah melihat gebrakan masing-masing paslon saat mengunjungi sebuah wilayah di Banda Aceh. Penentuan akhir ditentukan pada Pilkada serentak 27 November 2024 yang tinggal menghitung hari.(Muh)