kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh menampilkan pelaku seni teater Aceh dengan menghadirkan panggung Teater bagi komunitas seni pertunjukan teater Kosong Banda Aceh untuk unjuk gigi dan unjuk aksi dipanggung teater arena gedung Mursal esten ISI Padangpanjang, Sumatera barat.
Delegasi Teater Aceh yg disebut dengan “Kamoe Kawom Teater Aceh” menampilkan serian Komedi Ampon Yan pada tanggal 30 September 2022 pukul 20.00 s.d selesai. Selanjutnya tanggal 1 Oktober 2022 dilanjutkan dengan workshop yang diikuti mahasiswa Prodi Teater ISI Padang Panjang serta teatrikal Puisi Senja di Pelabuhan Kecil dan pertunjukan puisi Cut Nyak Dhien.
Melalui kegiatan ini juga tali silaturahmi antara pelaku seni teater Aceh dan pelaku seni teater Sumatera Barat dapat terjalin dan terjaga dengan baik, sehingga kedepan Teater Aceh lebih dikenal Dimata dunia internasional.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal melalui Kepala Bidang Bahasa dan Seni Nurlaila Hamjah, mengatakan, “Program ini bertajuk Pekan Teater yang dilaksanakan untuk dapat menggambarkan alur sebuah cerita tentang kesenian dan kebudayaan yang ada di Aceh.
Pekan Teater adalah satu dari sekian banyak program pemerintah Aceh yang telah dilaksanakan oleh Dinas kebudayaan dan Pariwisata Aceh dalam rangka pembinaan, perlindungan, pemberdayaan dan pemanfaat lembaga kesenian dan juga sebagai salah satu bentuk respon positif dari pemerintah kepada para pemerhati dan pelaku seni teater yang ada diprovinsi Aceh.
“Diharapkan pementasan naskah teater dari komunitas seni pertunjukan teater Kosong ini dapat menjawab kerinduan terhadap panggung teater yang bagi para komunitas teater Aceh sudah lama tidak tidak pernah lagi merasakan suasana dalam sebuah pementasan naskah teater, dikarenakan pandemi berkepanjangan yang terjadi di seluruh belahan dunia,” kata Nurlaila, Sabtu (01/10/2022).
Nurlaila mengaku, Aceh kaya dengan aneka kesenian, mulai seni lisan dan seni tulis (sastra) sampai seni pertunjukan (teater).
Adapun seni pertunjukan tradisional Aceh bisa dilihat berdasarkan zona. Zona timur dan utara terkenal dengan kesenian mop-mop dan sandiwara. Zona barat dan selatan terkenal dengan dalupa. Tentu saja seni tradisional yang dimaksudkan di sini lebih kepada seni pertunjukan teater. Teater adalah seni kolektif, dalam artian teater dapat dikerjakan secara individu akan tetapi juga sangat diperlukan kerja tim.
“Pertunjukan teater menjadi bagian integral dalam kehidupan kebudayaan kita. Dengan berteater kita diberikan kemudahan-kemudahan melahap berbagai ilmu pengetahuan, informasi dan segala macam yang awalnya tidak kita ketahui,” imbuhnya.
Tapi betulkah minat berteater masyarakat sudah mulai berkembang. Termasuk dalam hal menonton pertunjukan teater sebagai seni pertunjukan. Pada seni Teater terdapat beberapa unsur, diantaranya unsur internal yang menyangkut dengan keberlangsungan suatu pementasan teater.
Mengacu pada hal tersebut, perlu kiranya kerja sama dengan baik dalam sebuah pertunjukan dengan konsep garapan yang signifikan. Panggung Pertunjukan Teater kali ini adalah sebagai ruang apresiasi kepada seniman Teater Aceh untuk dapat berkarya ketingkat nasional dengan mengangkat kearifan lokal sebagai media didalamnya,” harapnya. (Wahyu Desmi/Rel)