Pj Sekda Banda Aceh Buka Lokakarya Pencegahan Penyakit Menular

Pj Sekda Kota Banda Aceh Wahyudi SSTP foto bersama para peserta lokakarya penyusunan dokumen perencanaan pencegahan dan pengendalian AIDS, TBC, dan Malaria (ATM), di Balai Kerukon, Balai Kota Banda Aceh, Jumat (28/6/2024). FOTO/ DOK PROKOPIM PEMKO BANDA ACEH

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Penjabat (Pj) Sekda Kota Banda Aceh Wahyudi SSTP membuka lokakarya penyusunan dokumen perencanaan pencegahan dan pengendalian AIDS, TBC, dan Malaria (ATM), di Balai Kerukon, Balai Kota Banda Aceh, Jumat (28/6/2024).

Lokakarya yang digelar Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Dinas Kesehatan Banda Aceh itu, Wahyudi mengajak seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) untuk terlibat aktif dalam upaya memberantas AIDS, TBC, dan Malaria (ATM).

“Pemerintah Kota Banda Aceh berkomitmen untuk terus mendukung inisiatif dan langkah strategis untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Turut hadir dalam acara tersebut Anggota Badan Eksekutif DPP ADINKES (Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia) Iskandar melalui zoom meeting, Ketua TP PKK Kota Wardiati, Kadis Kesehatan Lukman Program Coordinator Adinkes Aceh dr. Media Yulizar dan sejumlah undangan lainnya.dan sejumlah undangan lainnya.

Wahyudi juga menyampaikan terima kasih kepada Adinkes Aceh beserta seluruh panitia dan pihak yang terlibat atas pelaksanaan kegiatan Lokakarya Penyusunan Dokumen Perencanaan AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria (ATM) Kota Banda Aceh.

“Kegiatan ini sangatlah penting dan merupakan bagian dari program Resilient and Sustainable Systems for Health (RSSH) yang bertujuan untuk memperkuat sistem kesehatan dalam menghadapi tantangan penyakit menular,” kata Pj Sekda tersebut.

Pj Sekda juga berharap melalui Lokakarya ini dapat menyusun dokumen perencanaan yang komprehensif dan terintegrasi dalam penanggulangan AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria (ATM) di Kota Banda Aceh.

“Kami berharap semua pihak manfaatkan kesempatan ini untuk berdiskusi, bertukar pikiran, dan berbagi pengalaman guna menghasilkan dokumen perencanaan yang nantinya dapat diimplementasikan dengan baik,” tutup Wahyudi.(Tati/*)