Kabarnanggroe.com, Sigli – Sejumlah pedagang daging kerbau dan lembu di pasar Gampong Pante Tengoh Kecamatan Kota Sigli pada meugang menyambut bulan ramadhan 1444 hijrah/2023, mengeluh dan mengaku harus mengeluarkan uang ratusan ribu rupiah untuk mendapatkan lapak (tempat jual -red) Rabu, (22/3/2023)
Adapun pedagang daging meugang mengeluarkan uang tersebut untuk menyewakan tempat jualan sebanyak Rp 200 ribu persatu lapak dan membayar pajak sebanyak Rp 150 ribu persatu ekor lembu atau kerbau.
Salah seorang ketua pedagang lembu atau kerbau Tayeb saat ditemui media kabarnanggroe.com mengakatan, pihaknya mendapat lapak ini harus mengeluarkan uang sebanyak 200 ribu persatu lapak untuk menjual, dan juga mengeluarkan biaya untuk pajak 150 perekor lembu atau kerbau.
“Anehnya dari 350 Ribu uang yang disetor untuk mengeluarkan penyewaan lapak dan pajak hanya empat yang diberikan bukti setoran sah resmi, selebihnya biaya lapak anehnya lagi saat mengambil pajak petugas membawa decking untuk pengutipan biaya lapak,” kata Tayeb ketua kelompok penjualan daging
Kemudian Jamaludin menjelaskan satu lapak meja harus mengeluarkan uang total sebesar 350 ribu rupiah akan tetapi pihaknya hanya menerima bukti penyetoran sah resmi dari petugas pemerintah Kabupaten Pidie, biaya retribusi penanganan sampah 15 ribu, dan pemeriksaan kesehatan hewan Rp 6 ribu kemudian retribusi pasar pedagang sapi dan kerbau pada hari meugang Rp 30 ribu, retribusi pemotongan hewan di rumah pemotongan hewan (RPH Rp 30 ribu,
“Satu lapak meja harus kami sewa sebesar 200 ribu padahal biaya lapak termasuk di retribusi pasar masak diambil sewa lapak lagi,” ujar Jamaludin.
Jamaludin juga menyampaikan Harga daging meugang Ramadan di sejumlah pasar di Kabupaten Pidie seharga Rp 200 ribu perkilo, saat ini harga daging per kilogram antara Rp 180 ribu hingga Rp 170 ribu.
“Dari harga Rp 200 ribu menjadi Rp 180 ribu harga jual saat siang turun karena para pedagang ingin dagangannya cepat habis terjual dan daya beli masyarakat tetap terjaga,” ungkapnya.
Raman pedagang daging di pasar grong-grong mengatakan harga daging saat pagi harganya kami jual Rp 190 ribu per kilogram, sekarang Rp 180 ribu harga jual saat siang turun karena para pedagang ingin dagangannya cepat habis terjual dan daya beli masyarakat tetap terjaga.
“Saat sore, daging kami dijual paling rendah di harga Rp 120 ribu untuk cepat habis terjual dan daya beli masyarakat tetap terjaga,” kata Raman.
Hal yang sama juga terpantau di Pasar Grong-grong, dan pusat pasar meugang. Harga daging sapi dan kerbau dijual dengan harga paling tinggi Rp 190 ribu perkilo, hingga menjadi 120 ribu perkilogram.