Kabarnanggroe.com, Kota Jantho — Sejumlah mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) yang tergabung dalam program USK Mengabdi atau KKN melaksanakan kegiatan bersih-bersih makam Panglima Polem IX di Gampong Lamsie, Kecamatan Cot Glie, Kabupaten Aceh Besar, Rabu (30/7/2025).
Kegiatan tersebut turut disertai dengan penyampaian kilas balik sejarah perjuangan Panglima Polem IX, sebagai bentuk penghormatan sekaligus upaya edukatif kepada masyarakat.
Aksi sosial tersebut merupakan bagian dari program Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) USK di bawah Kementerian Sosial Masyarakat. Sebelumnya, kegiatan serupa juga telah dilaksanakan di makam ulama besar Aceh, Syiah Kuala.
Menteri Sosial Masyarakat BEM USK, Win Farhan Afdillah, mengatakan kegiatan ini bertujuan menumbuhkan kepedulian mahasiswa terhadap sejarah lokal dan para pejuang daerah yang selama ini kurang mendapat perhatian.
“Sebelumnya kegiatan ini sudah pernah dilakukan di Makam Syiah Kuala, dan hari ini kita melakukan hal yang sama di Makam Panglima Polem. Ini merupakan bentuk nyata bahwa mahasiswa melalui BEM USK peduli terhadap momentum sejarah seperti ini,” ujar Win Farhan di sela-sela kegiatan.
Kegiatan tersebut juga menjadi sarana penguatan nilai-nilai edukatif dan kesadaran sejarah bagi para volunteer, yang akan dikonversi sebagai peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Gagasan pelaksanaan kegiatan tersebut diinisiasi oleh Mustika Habibi, seorang relawan USK Mengabdi. Ia menyayangkan kondisi makam Panglima Polem IX yang kurang terawat, padahal sosok tersebut memiliki kontribusi besar dalam perjuangan Aceh melawan penjajahan.
“Jasa Panglima Polem ke-9 sangatlah besar bagi bangsa Aceh. Namun hari ini, semua jasa beliau seakan dilupakan dengan kondisi makam yang sangat memprihatinkan,” kata Mustika.
“Kami rasa inilah panggilan dari hati sesuai dengan tagline USK Mengabdi. Harapannya, kegiatan ini bukan hanya memberikan kesan untuk hari ini, tetapi juga bisa menjadi edukasi berkelanjutan bagi masyarakat dan generasi muda,” imbuhnya.
Selain membersihkan area makam, panitia juga memasang spanduk infografis yang memuat sejarah singkat Panglima Polem IX dan kutipan memoar yang ditulis oleh anaknya, T.M.A. Panglima Polem. Spanduk tersebut dilengkapi dengan QR code yang dapat dipindai oleh pengunjung untuk membaca versi digital memoar secara lengkap.
Kegiatan tersebut pun mendapat sambutan positif dari masyarakat sekitar dan dinilai sebagai langkah konkret mahasiswa dalam menjaga nilai sejarah dan menghargai jasa para pahlawan.
Melalui program tersebut, BEM USK berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut di lokasi-lokasi bersejarah lainnya di Aceh, sehingga dapat memperkuat rasa cinta tanah air, memperkenalkan kembali pahlawan lokal, dan menumbuhkan kesadaran kolektif untuk menjaga warisan sejarah bangsa.(Wahyu/*)