Kabarnanggroe.com, Aceh Besar — PJ Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto, menerima audiensi dari Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Aceh Besar H. Saifuddin SE beserta jajarannya. Pertemuan tersebut berlangsung dalam suasana yang penuh kekeluargaan, meskipun PJ Bupati tengah disibukkan dengan berbagai agenda penting di daerah.
Menariknya, pertemuan ini merupakan inisiatif langsung dari PJ Bupati yang memilih untuk meluangkan waktu panjang berbincang dengan jajaran Kemenag Aceh Besar, meski di Gedung Dekranas sedang berlangsung tiga acara penting yang diwakilkan oleh pejabat terkait.
Acara ini dimulai dengan pembukaan oleh Kadis Syariat Islam, Rusydi SSos MSi, yang mendampingi PJ Bupati dalam pertemuan ini. Kepala Kantor Kemenag Aceh Besar, H. Saifuddin SE, kemudian mengutarakan beberapa isu penting langsung kepada PJ Bupati.
Salah satu topik utama yang dibahas adalah pembebasan lahan untuk pembangunan MTsN Insan Cendekia, sebuah sekolah unggul yang diinisiasi oleh Kemenag Aceh Besar. Dalam pertemuan tersebut, Kemenag memohon agar Pemkab Aceh Besar dapat mengalokasikan tanah hibah untuk sekolah favorit ini. Selain itu, Saifuddin juga meminta percepatan terkait beberapa tanah hibah yang telah lama memenuhi syarat, serta menyinggung mengenai Surat Keputusan (SK) Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang hingga kini masih tertahan.
Topik lainnya yang dibahas adalah maraknya warga Aceh Besar yang memilih untuk melangsungkan pernikahan di Banda Aceh. PJ Bupati menanggapi hal ini dengan serius, namun tetap dalam suasana yang santai, diselingi tawa dan canda, mengingat beliau baru saja menyelesaikan rapat penting bersama PJ Gubernur Aceh hingga pukul tiga dini hari terkait persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut.
PJ Bupati menanggapi semua permohonan secara konkret dan berjanji untuk segera menindaklanjuti serta membahasnya dengan dinas terkait sesuai dengan aturan yang berlaku. Terkait pembebasan tanah, PJ Bupati mengingatkan agar hal ini dilakukan dengan sangat hati-hati, mengacu pada pengalaman sebelumnya di mana Pemkab Aceh Besar pernah menyerahkan tanah hibah kepada Kemendagri untuk pembangunan IPDN, namun proyek tersebut dialihkan ke tempat lain, sementara sertifikat tanah tetap dipegang Kemendagri.
Kepala Kantor Kemenag Aceh Besar meyakinkan PJ Bupati bahwa pendirian MTsN Insan Cendekia tidak akan mengalami masalah seperti proyek Kemendagri, karena tahapannya sudah sangat jelas. Akhirnya, disepakati bahwa akan ada klausul yang mengatur bahwa jika sekolah tersebut tidak dibangun dalam jangka waktu tertentu, maka tanah tersebut akan dikembalikan ke Pemkab Aceh Besar.
Di akhir perbincangan, PJ Bupati juga membahas masalah kepemimpinan Aceh ke depan. Menyikapi maraknya baliho dan spanduk yang mendukung PJ Gubernur Bustami Hamzah untuk melanjutkan kepemimpinannya, PJ Bupati dengan santai menyatakan bahwa hal tersebut mungkin saja terjadi, mengingat kinerja PJ Gubernur saat ini sangat baik di mata pemerintah pusat.
Terkait persiapan PON, PJ Bupati meminta agar seluruh elemen masyarakat Aceh Besar bekerja sama dalam menyambut tamu yang akan datang. Beliau meminta agar khutbah di masjid-masjid mengangkat tema pelayanan tamu, menjaga harga tetap normal, serta memastikan fasilitas ibadah dalam kondisi bersih sesuai dengan ajaran agama.
Selain itu, PJ Bupati juga menyentuh isu warga Aceh Besar yang lebih memilih menikah di Banda Aceh. Beliau berencana untuk mengeluarkan edaran kepada kepala gampong dan tokoh agama agar memberdayakan masjid di gampong masing-masing, tidak hanya untuk ibadah tetapi juga untuk kegiatan sosial seperti pernikahan, guna memakmurkan masjid dan menggerakkan ekonomi lokal.
Audiensi ini diakhiri dengan harapan agar pertemuan ini dapat ditindaklanjuti dengan baik, dan PJ Bupati pun mengapresiasi Kemenag Aceh Besar yang telah menyampaikan berbagai isu penting dengan sepenuh hati. Semoga sinergi ini terus berlanjut demi kemajuan Aceh Besar.(Gek Man/*)