Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Besar, Ananda Musni Caesar AMd telah meminta data dari Dinas Pertanian Aceh Besar atas program yang sedang atau akan dilaksanakan di Kecamatan Lhoong.
“Saya telah meminta data dari pihak Dinas Pertanian saat sharing pendapat di Gedung DPRK Aceh Besar,” ujarnya seusai menyaksikan laga uji coba tim sepak bola Pra PORA Aceh Besar dengan PSAB senior di Lapangan Matador, Lamreung, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar, Sabtu (31/5/2025) sore.
Dia menegaskan data menjadi bahan penting untuk pengawasan di lapangan dan jika tidak ada, tentunya tidak akan bisa diketahui, kegiatan apa yang telah atau akan dilaksanakan di Lhoong.
Ananda berharap data yang diminta pihaknya dapat segera dipersiapkan, sehingga dapat diketahui, program apa yang telah direncanakan di Lhoong, sebuah kawasan pertanian, perkebunan dan perikanan, termasuk salah satu destinasi wisata menarik untuk dikunjungi.
Lhoong yang juga dikenal memiliki destinasi wisata berupa air terjun masih dikelilingi hutan alami dengan sungai yang mengalir tidak terkontaminasi apa pun. Kejernihan sungai ini menjadi sumber air masyarakat, termasuk untuk pertanian dan perkebunan.
Sedangkan Ananda akan terus berusaha memperjuangkan kesejahteraan masyarakat tempat kelahirannya melalui dirinya yang duduk di kursi dewan Aceh Besar. Dikatakan, sebagai lembaga pengawasan, maka setiap kegiatan pemerintah harus diketahui pihaknya, sehingga akan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Dia menjelaskan setiap program pemerintah tentunya berkaitan dengan anggaran, baik dari APBK, APBA maupun APBN. Disebutkan, program untuk pertanian, perkebunan atau juga perikanan untuk setiap wilayah sudah ada dalam rencana sebelumnya.
Ananda menegaskan jika tidak ada dana untuk program di Lhoong, seperti untuk sektor pertanian dan infrastrukturnya, maka dirinya siap menjembatani untuk menemui pihak terkait di Jakarta.
“Jika tidak ada dana untuk Lhoong, saya meminta dinas terkait untuk membuat surat, yang selanjutnya akan diteruskan ke pihak terkait di Jakarta,” tambahnya. Dia mentamsilkan, “Harus mencari dana di Jakarta untuk dibawa pulang ke Aceh Besar.”
Dia menjelaskan untuk membawa dinas terkait ke Lhoong, untuk saat ini belum dapat dilaksanakan, karena data dan program untuk Lhoong belum diserahkan kepada dirinya.
Sebelumnya, dia sempat menyatakan berbagai persoalan masyarakat, khususnya sektor pertanian harus segera diatasi oleh pemerintah, seperti kelangkaan pupuk bersubsidi.
Disebutkan, persoalan lainnya tentang rusaknya jaringan irigasi yang masih berupa alur ke area persawahan, sehingga harus ada upaya perbaikan segera dari pihak terkait.
Bahkan, dia menyatakan akan mengajak Kepala Dinas Pertanian dan Kepala Dinas PUPR Aceh Besar untuk meninjau langsung area persawahan di Kecamatan Lhoong dalam waktu dekat ini.
Namun, seiring data dan program dari dua pihak tersebut belum ada, maka peninjauan belum dapat dilaksanakan. Dia berharap, rencana tersebut tetap dapat dilaksanakan, sehingga pihak terkait dapat mengetahui langsung keluhan petani yang terjadi selama ini di Kecamatan Lhoong.(Muh)