Kabarnanggroe.com, Kota Jantho – Musim tanam padi serempak perlu mendapat perhatian serius dari para petani. Kalau tidak, maka nasibnya akan sama dengan apa yang dialami oleh petani Lhoknga, Aceh Besar ini. Lahan sawah dengan tanaman padi miliknya yang lagi bunting diserbu hama babi, monyet, dan burung pipit.
Seorang petani Lhoknga, Zainun alias Lem Nun mengungkapkan, hama pertanian seperti babi, monyet, burung pipit yang biasanya menyerang secara menyebar, kini jadi berkumpul di lahan yang mengalami keterlambatan saat masa panen.
“Padi kami yang telat panen, akibat terlambat tanam, jadi bulan-bulanan hama di sawah,” keluhnya kepada posaceh.com, di satu pematang sawah di kawasan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Senin (30/01/2023) sore.
Ia menuturkan, keterlambatan tersebut terjadi karena beberapa faktor, di antaranya telat turun sawah. Kemudian lahan yang digarapnya lebih luas, sehingga tidak serempak selesai proses tanam, dibandingkan dengan para petani lain di sekitarnya.
Di samping itu, sebut Lem Nun, faktor cuaca yang terus-menerus hujan juga menjadi faktor dari keterlambatan tersebut. “Hujan yang terus mengguyur, menggenangi tanaman padi yang lagi bunting, bahkan sebagian hampir siap panen itu,” ujarnya.
Selain itu, Irfan Abd alias Afan, seorang petani lainnya mengatakan. Kerugian petani yang mengalami keterlambatan dihadapkan pada dua pilihan, kerugian akibat memanen sebelum tiba waktunya, dan kerugian akibat serangan hama selama proses menunggu matangnya padi tersebut.
Namun yang terjadi, lanjut Afan, sebagian besar petani tersebut lebih memilih untuk tetap memanen meskipun kondisi padi belum sepenuhnya matang. Hal itu disebabkan, kerugian akibat serangan hama lebih besar dari kerugian akibat panen yang dipaksakan.
“Jika kami menunggu kondisi padi benar-benar matang, kami harus sanggup buka mata selama 24 jam penuh. Karena serangan hama lebih ganas dari sebelumnya, jika dibandingkan saat semua lahan masih penuh karena belum ada yang memanen,” pungkasnya. (WD)