Kabarnanggroe.com, Kota Jantho – 30 hari menjelang waktu panen, para petani dihantui kekhawatiran akan selamat atau tidaknya padi yang mereka tanam. Hal itu, sebagaimana yang diungkapkan seorang petani padi Yusyak, atau yang biasa dipanggil Lem Syek, kepada wartawan kabarnanggroe.com saat memberikan keterangannya. Ia mengatakan, selama periode dari penaburan bibit padi sampai panen, ada saatnya dimana para petani dikawasan tersebut, menjadi sangat khawatir akan tanaman padinya itu.
“Dalam periode itulah, kita harus mengerahkan pemantauan extra terhadap tanaman padi kami,” ucap Lem Syek, saat berada disawah Lam Mee, Gampong Lambaro Seubun, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Jum’at (30/12/2022) sore.
Lem Syek menjelaskan, periode yang sangat mengkhawatirkan itu merupakan 30 hari menjelang waktu panen. Hal itu dikarenakan, berbagai hama kerap mengganggu tanaman padi para petani dikawasan tersebut. Para petani, harus menjaga padinya 24 jam selama periode tersebut.
“Selama masa itu, kami harus turun kesawah siang dan malam, secara bergantian dengan anggota keluarga kami, untuk menjaga tanaman padi kami,” ujarnya.
Lem Syek mengungkapkan, yang menjadi dasar kehawatiran para petani dikawasan tersebut merupakan, burung dan monyet. Kedua jenis tersebut, kerap mengganggu tanaman padi para petani dari saat sebelum terbitnya matahari.
“Setelah shalat subuh, kedua jenis binatang tersebut sudah mulai mengganggu tanaman padi kami. Kedua jenis binatang tersebut, baru berhenti mengganggu tanaman padi setelah sampainya waktu magrib,” tuturnya.
Selain itu, Lem Syek menambahkan, dari waktu magrib sampai tibanya waktu subuh, dua jenis binatang lainnya juga ikut mengganggu tanaman padi tersebut. Kedua jenis binatang tersebut merupakan, babi dan tikus.
“Kedua jenis binatang tersebut, kerap mengganggu tanaman padi kami dimalam hari. Sehingga, diwaktu malam hari pun kami tidak bisa tidur karena ulah binatang-binatang tersebut,” terangnya.
Ia berharap, pemerintah, khususnya Pemkab Aceh Besar dapat mermbantu mengatasi hama menjelang masa panen yang menghantui para petani di kawasan Lhoknga . Hal itu merupakan, untuk membantu meringankan beban para petani dikawasan tersebut. Baik itu dengan membangun pagar sawah dikawasan tersebut, maupun memberikan bantuan lainnya.
“Jika ada pagar beton yang mengelilingi sawah dikawasan tersebut, setidaknya kami para petani, tidak harus sampai bergadang dimalam hari, untuk menghalau babi yang kerap mengganggu padi kami,” sebutnya.
“Kami butuh perhatian pemerintah, kami para petani padi disini, sangat kewalahan dengan hama-hama yang kerap mengganggu tanaman padi kami. Setidaknya, tidak harus sampai 24 jam, kami harus berjaga disawah selama 30 hari menjelang panen,” pungkas Lem Syek. (Wahyu)