Kericuhan Meletus di Lapangan PSKU Lamreung, Pemain Leupung FC Protes Keras Keputusan Wasit

Anggota TNI dan Polisi dengan sigap menjaga kondisi dengan mencegah pemain dan ofisial Leupung FC menyerang wasit untuk memprotes keputusan tendangan penalti ke Kuta Baro FC di Lapangan PSKU Lamreung, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar, Kamis (30/10/2025) sore. FOTO/MUHAMMAD NUR

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Pertandingan Piala Askab PSSI Aceh Besar 2025 akhirnya ternoda dengan pecahnya kericuhan di Lapangan PSKU Lamreung, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar pada Kamis (30/10/2025) sore.

Keputusan wasit Alhakan memberi tendangan penalti kedua jelang babak kedua berakhir, sangat tidak diterima oleh pemain Leupung FC, bahkan sampai-sampai anggota TNI dan polisi masuk ke lapangan untuk memulihkan kondisi.

Tendangan penalti akhirnya didapat Kuta Baro FC dan gawang Leupung FC jebol untuk ketiga kalinya , tetapi begitu wasit meniup pluit pertanda pertandingan berakhir seusai penalti, pemain Leupung FC langsung menggerubungi wasit untuk kembali memprotes keputusannya.

Saat berusaha lari keluar lapangan, tiba-tiba seorang pemain Leupung FC memukul wasit yang langsung dibalasnya dan anggota TNI dan Polisi yang siaga kembali memberi pengamanan kepada wasit.

Insiden itu langsung disaksikan oleh Ketua DPRK Aceh Besar, Abdul Muchti bersama Plt Ketua Umum PSAB, Mariadi ST MM, Manajer Wahyu ‘Al-Yunirun’, Sekretaris Syahrizal alias Yahpi, terutama Plt Ketua Umum PSSI Aceh Besar, Muslim MS SE.

Para pemain bersama ofisial tim Leupung FC masuk ke dalam lapangan untuk menemui wasit yang dikawal anggota TNI dan Polisi sampai ke lantai dua balkon stadion. Kata-kata tidak mengenakkan terus keluar dari mulut pemain Leupung FC.

Bahkan, ada pemain yang berusaha naik ke atas balkon, tetapi dihalangi oleh anggota TNI dan Polisi yang terus siaga di lapangan, untuk mengantisipasi amukan pemain Leupung FC yang tidak bisa menerima kekalahan tersebut.

Anggota TNI mengawal wasit menuju balkon lantai dua Lapangan PSKU Lamreung, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar, Kamis (30/10/2025) sore. FOTO/MUHAMMAD NUR

Waktu yang terus berjalan jelang suara azan menggema, kekecewaan pemain Leupung FC tidak juga mereda, bahkan semakin menjadi-jadi, bahkan berusaha menyerang wasit dengan berbagai upaya.

Ketua DPRK Aceh Besar, Abdul Muchti yang sempat memantau langsung aksi protes pemain Leupung FC, tidak berlama-lama di area kerumunan pemain, kembali ke tempat duduknya semula.

Dia tidak memberi komentar apa pun, kecuali pada awalnya mengaku senang dengan sepakbola, sehingga hadir di lapangan ini untuk menyaksikan laga sepakbola antara kecamatan ini yang digagas oleh Askab PSSI Aceh Besar.

Suasana tidak menyenangkan terus terjadi di dalam dan luar lapangan yang dilakukan oleh pemain Leupung FC, walau berbagai pihak berusaha meredakan kondisi aga tidak terus memanas.

Sedangkan pemain Kuta Baro FC berkumpul bersama camat dan pelatih untuk berdoa bersama agar keberhasilan ini terus berlanjut pada pertandingan berikutnya, melawan Seulimeum FC yang berhasil menahan imbang PSAB 0-0 dalam laga uji coba.

Sedangkan Kuta Baro FC berhasil mengalahkan PSAB 2-0, sehingga pertarungan keduanya pada babak berikutnya dipastikan akan berlangsung sengit dan seru untuk menentukan tim yang terus melaju ke babak selanjutnya.

Ketua Kuta Baro FC, Teuku Rusta Firdous seusai laga menyatakan timnya akan bermain all-out untuk mengalahkan Seulimeum FC pada 2 November 2025 mendatang. Dia menyatakan target yang telah dicanangkan harus dicapai oleh pemain.

Plt Ketua Umum PSAB, Mariadi ST MM (duduk) bersama Ketua DPRK Aceh Besar, Abdul Muchti AMd melihat protes pemain Leupung FC kepada wasit di Lapangan PSKU Lamreung, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar, Kamis (30/10/2025) sore. FOTO/MUHAMMAD NUR

Dia juga mengaku bangga atas keberhasilan timnya, mengalahkan Leupung FC dalam laga ini yang berlangsung sengit. Dia berharap, tren kemenangan ini akan terus berlanjut pada laga berikutnya, melawan Seulimeum FC.

“Tidak ada kata lain, seluruh pemain harus bermain habis-habisan melawan Seulimeum FC,” katanya. Perihal kericuhan seusai laga ini, dia tidak memberi tanggapan, kecuali kemenangan yang diraih timnya pada laga perdana ini harus disyukuri.

Sementara itu, para pemain Leupung FC yang melakukan protes ke wasit, akhirnya membubarkan diri kembali ke rumah masing-masing, walau dengan rasa kekecewaan masih terbenam di dalam hati.

Selamat kepada pemenang, tetapi bagi yang kalah harus menerima dengan lapangan ada, karena dalam sebuah pertandingan, pasti ada yang kalah dan menang. Semoga, pada laga-laga selanjutnya, insiden itu tidak akan terulang lagi, seperti yang diharapkan oleh semua pihak, termasuk penonton yang dengan setia menyaksikan laga antara kecamatan di Kabupaten Aceh Besar ini.(Muh)

Exit mobile version