Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Dalam rangka memastikan kelancaran arus lalu lintas di tengah gelaran berbagai event acara dan kegiatan di sekitar jalan perkotaan, Dinas Perhubungan (Dishub) Banda Aceh mengambil sejumlah langkah yang signifikan untuk mengatur lalu lintas dan parkiran kendaraan pada berbagai acara yang berlokasi strategis di kota Banda Aceh.
Dishub Banda Aceh menempatkan petugas dan menggunakan alat rekayasa lalu lintas seperti Traffic Cones (Trafficone) dan Water Barrier, untuk memastikan arus lalu lintas tetap terkendali dan meminimalkan potensi kecelakaan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dishub Banda Aceh, Bukhari Sufi SSos MSi, melalui Kepala Bidang Pembinaan dan Pengawasan Keselamatan, Aqil Perdana Kesumah SH MH, menjelaskan beberapa tindakan yang telah diambil. Salah satunya adalah pemasangan Traffic Cones (Trafficone) dan Water Barrier sebagai alat rekayasa lalu lintas.
“Pemasangan Trafficone membantu menghindari kebingungan dan meningkatkan kelancaran arus lalu lintas. Ini menciptakan lingkungan lalu lintas yang lebih aman dan efisien,” kata Aqil Perdana Kesumah, Jumat (27/10/2023).
Dalam beberapa situasi, penyelenggara acara bekerja sama dengan Dishub untuk mengawasi arus lalu lintas selama acara mereka. Ini memungkinkan penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sesuai. Namun, Aqil menekankan bahwa jika penyelenggara acara yang menggunakan badan jalan tidak melaporkan rencana mereka kepada pihak berwenang, maka risiko terjadinya kecelakaan dan kemacetan akan menjadi tanggung jawab mereka.
“Jika tidak melaporkan akan adanya penyelenggaraan acara, dan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka risikonya itu diluar tanggungan Dishub,” jelasnya.
Sementara itu, Aqil menjelaskan, ketika terdapat beberapa acara yang digelar secara bersamaan di lokasi yang berbeda, Dishub memberikan prioritas pertama bagi acara yang bertujuan untuk kepentingan masyarakat umum. Hal ini dilakukan untuk memastikan arus lalu lintas di wilayah tersebut tetap terkendali.
“Kita lihat dulu manfaat dari penyelenggaraan acaranya. Jika ada yang lebih bermanfaat bagi umum, maka itu yang akan lebih kita prioritaskan,” kata Aqil.
Meskipun upaya Dishub untuk mengatur arus lalu lintas selama acara-acara lokal sangat penting, Dishub Banda Aceh juga menghadapi beberapa kendala. Salah satu masalah yang sering muncul adalah kurangnya ruang parkir yang memadai di sekitar lokasi acara. Terutama ketika jumlah tamu undangan yang membawa kendaraan pribadi melebihi kapasitas parkir yang tersedia.
“Ketidakseimbangan ini seringkali berdampak negatif pada kelancaran acara dan lalu lintas di sekitar wilayah tersebut,” ujarnya.
Ketika ruang parkir habis, beberapa pengemudi mungkin terpaksa memarkir kendaraan mereka di trotoar, pekarangan rumah penduduk, atau di lokasi yang seharusnya tidak digunakan untuk parkir. Hal ini tidak hanya mengganggu penduduk setempat, tetapi juga melanggar aturan lalu lintas dan dapat menyebabkan kerugian material.
“Jika kendaraan diparkir di pekarangan rumah orang, kita khawatirkan kenyamanan pemilik rumah tersebut akan terganggu,” tambahnya.
Tidak hanya itu, parkir sembarangan juga dapat menyebabkan kerugian material seperti vandalisme atau bahkan pencurian. Dalam banyak kasus, lalu lintas yang parah di sekitar lokasi acara dapat menghambat pergerakan kendaraan darurat seperti ambulans, yang dapat membahayakan nyawa dalam situasi darurat.
“Kurangnya ruang parkir yang memadai juga dapat mengganggu kelancaran acara itu sendiri. Ketika tamu undangan menghabiskan waktu berharga mereka mencari tempat parkir, ini dapat mengganggu jadwal acara dan membuat pengunjung merasa tidak nyaman,” sebutnya.
Kabid Pembinaan dan Pengawasan Dishub Banda Aceh menuturkan, dalam menghadapi tantangan tersebut, Dishub Banda Aceh terus berupaya untuk meningkatkan pengaturan lalu lintas dan manajemen parkir selama acara lokal.
“Upaya yang kita lakukan tidak hanya mencakup penggunaan alat rekayasa lalu lintas, tetapi juga kerjasama dengan penyelenggara acara untuk memastikan SOP yang tepat diterapkan,” terangnya.
“Kita juga berharap, langkah-langkah ini akan membantu menciptakan lingkungan lalu lintas yang lebih aman dan efisien selama acara-acara lokal di kota ini. Dengan mengutamakan kepentingan masyarakat umum dan menjaga ketertiban lalu lintas, mereka berharap dapat meminimalkan risiko kecelakaan dan kemacetan yang seringkali terjadi selama acara-acara tersebut,” lanjut Aqil.
Menurut Aqil, dalam masyarakat yang semakin sibuk dan padat kendaraan, upaya seperti ini sangat penting untuk memastikan bahwa acara-acara tersebut dapat berjalan lancar dan aman bagi semua orang yang terlibat.
“Kita dari Dishub Banda Aceh, tetap berkomitmen untuk menjaga keamanan dan kelancaran lalu lintas di kota ini dalam berbagai situasi, sehingga penduduk setempat dan pengunjung dapat menikmati acara dan kegiatan tanpa hambatan yang tidak perlu,” pungkasnya.(WD/*)