Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Banda Aceh kembali mengukir prestasi pada Pemilihan Guru Dan Tenaga Kependidikan (GTK) berprestasi se Aceh 2022 yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Aceh yang pengumumam pemenangnya dilaksanakan pada gedung AAC Dayan Dawood, Minggu (23/10/2022) malam.
Dari enam orang GTK perwakilan Disdikbud Banda Aceh, enam orang perwakilan kota Banda aceh mendapatkan nominiasi terbaik, oleh karena itu Dinas Pendidikan Provinsi Aceh telah menobatkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (disdikbud) Kota Banda Aceh sebagai Juara Umum pada gelaran tersebut.
Kepala Disdikbud, Banda Aceh, Sulaiman Bakri, SPd, MPd, menjelaskan kategori Kepala Sekolah SMP berprestasi diraih Syarifah Nargis, S.Ag Kepsek SMPN 6 (Juara 1), untuk Guru berprestasi diraih oleh Intan Nimala H. S.Si. M.Pd Guru SMPN 3 (juara 1) sedangkan Kepsek SD berprestasi diraih Sarniati Y S.Pd. M.Pd Kepsek SD 16 (Juara 1)
“Tenaga Administrasi berprestasi diraih oleh Devi Handayani, S.P. M.Pd SMP 6 Juara 1, Tenaga Perpustakaan berprestasi Anissa, S.IP. SMP 14 juara 1 dan Ridhayani S.Pd Guru SD 24 sebagai Juara Harapan, dengan demikian 6 orang perwakilan dari Disdikbud Banda Aceh meraih prestasi,” ungkap Sulaiman, di Banda Aceh, Rabu (26/10/2022).
Sulaiman Bakri menjelaskan, kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan rutin yang dilaksanakan sebagai salah satu cara merangsang para guru dan tenaga pendidik untuk melakukan inovasi dalam dunia pendidikan. Diketahui Disdikbud Kota Banda Aceh sendiri mengirimkan peserta yang terdiri dari pengawas SMP, kepala sekolah dan guru jenjang SD – SMP yang telah terpilih pada ajang serupa pada tingkat kota.
“Kepada yang juara jangan cepat berpuas diri, terus berinovasi dalam pengembangan diri agar mampu mengajar dengan baik dimasa Era 4.0 ini, sehingga mutu pendidikan di Kota Banda Aceh terus meningkat,” Katanya.
Ia menyebutkan, dengan meraih juara satu, maka menempatkan Kota Banda Aceh dinobatkan sebagai juara umum.
“Masing-masing peraih juara satu mendapatkan hadiah Umroh dan uang Rp 10 jt serta diberikan piagam penghargaan,” ujarnya.
Kadisdikbud Kota Banda Aceh mengapresiasi atas perjuangan guru yang berlomba di tingkat provinsi hingga meraih hasil sempurna.
“Terima kasih kepada semua pihak yang ikut terlibat dalam membina guru berprestasi Kota Banda Aceh hingga meraih juara umun,” pungkas Sulaiman Bakri.
Apresiasi Pj Wali Kota
Sementara itu Pj Wali Kota Banda Aceh, H. Bakri Siddiq, SE, MSi, pada saat pelepasan GTK berprestasi menuju perlombaan tingkat Provinsi lalu memberi bimbingan dan arahan kepada seluruh perwakilan Kota Banda Aceh untuk mempersiapkan diri dengan baik dan semangat untuk meraih hasil maksimal, menurutnya para guru dan tenaga administrasi yang berhasil meraih juara tingkat Kota Banda Aceh untuk tidak cepat puas diri dengan hasil yang diraih, melainkan harus meningkatkan kembali kemampuannya sebagai tenaga pendidik untuk menghasilkan generasi emas yang berprestasi dan juga membawa nama baik Kota Banda Aceh di tingkat Provinsi bahkan Nasional.
“Jangan cepat puas dengan raihan ini, jadikan ini sebagai motivasi diri untuk meningkatkan prestasi yang lebih baik guna melahirkan generasi terbaik di Banda Aceh,” ujarnya.
Bakri Siddiq juga meminta agar para guru yang meraih juara membagikan pengalamannya kepada guru-guru lainnya, agar tahun depan semakin banyak guru dari Kota Banda Aceh yang meraih prestasi diajang tersebut.
“Berikan pengalaman terbaik kepada rekan sejawat, agar mereka juga nantinya mampu meraih prestasi yang luar biasa,” ujar Pj Wali Kota
Sementara itu, Sarniati Kepsek SDN 16 Banda Aceh mengucapkan syukur atas prestasi yang ia raih pada ajang GTK tahun 2022, menurutnya apa yang telah diraihnya merupakan hasil kerja keras yang tidak lepas dari dukungan dari segenap pihak, terutama keluarga, komite sekolah dan keluarga besar SDN 16, tak luput juga pembinaan serius dari Disdikbud Kota Banda Aceh serta perhatian besar pemko Banda Aceh.
Sarniyati menuturkan, bermula dari masa pandemi yang melanda Kota Banda Aceh yang berdampak pada proses pembelajaran yang biasanya dijalankan secara tatap muka harus berubah pada sistem jarak jauh atau daring. Oleh karena itu dirinya berinisiatif memanfaatkan situasi tersebut bersamaan dengan orang tua peserta didik yang sedang menerapkan WFH, sehingga dirinya mencoba memaksimalkan sistem pembelajaran secara daring.
“Kami melakukan coaching berkelanjutan kepada rekan guru dengan menerapkan pembelajaran terbalik (flipped classroom), dimana pembelajaran yang selama ini dilaksanakan di kelas seperti mempelajari materi, merangkum dan menulis point-point penting untuk dilaksanakan di rumah dengan didampingi oleh orang tua siswa sebagai guru kedua,”terangnya.
Ketika pembelajaran di kelas baik dilakukan secara zoom maupun ketika pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT), maka siswa hanya mengkonfirmasi hasil pembelajaran di rumah dan melakukan project serta diskusi.
“Coaching yang kami laksanakan meliputi pembuatan modul ajar untuk siswa, pembuatan video pembelajaran dan video animasi sehingga memudahkan siswa menelaah materi ketika bersama orang tua sebagai guru kedua di rumah.” pungkasnya..(Muiz)