Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Para pelatih dari beberapa cabang olahraga Kabupaten Aceh Besar menyesalkan perihal bonus yang akan diberikan kepada pelatih yang berhasil meraih medali pada PORA XIV Pidie 2022, tidak sesuai yang dijanjikan.
Pasalnya, bonus yang dijanjikan tidak sesuai dengan apa yang dibicarakan awal sebelum Pora XIV berlangsung di Pidie.
Terkait itu, para pelatih cabang olahraga di Aceh Besar ini telah mengadakan rapat terbatas dan hasilnya mereka semua kompak melayangkan protes mengenai bonus yang tidak sesuai tersebut.
“Kami sangat berharap kepada pimpinan KONI dan Pemkab Aceh Besar untuk segera menjelaskan apa yang menjadi permasalahan sehingga bonus yang akan mereka terima harus terpangkas,” ungkap Firman yang bertindak selaku koordinator pelatih Aceh Besar dalam siaran pers dikirim seorang pelatih tinju Aceh Besar, Dien Jauhari melalui WhatsApp kepada kabarnanggroe.com, Minggu (29/1/2023).
Dalam siaran pers tersebut, disebutkan, Sebagaimana diketahui, bonus yang akan diterima para pelatih pada Pora XIV Pidie mengalami perubahan, dimana untuk medali emas mendapatkan Rp5 juta, perak Rp3 juta dan Rp1 juta bagi pelatih yang atletnya meraih perunggu.
Padahal, pada Pora XII/2018 di Jantho, Aceh Besar, para pelatih ini mendapatkan Rp15 juta untuk peraih emas, Rp10 juta untuk perak dan Rp5 juta untuk yang atletnya meraih perunggu.
“Karena jumlah bonus yang akan diberikan tersebut jauh lebih kecil dari Pora sebelumnya, kami plara pelatih meminta agar bonus dinaikkan minimal sama dengan jumlah bonus yang diterima pada Pora XIII,” ujar Firman.
KONI Aceh Besar Tidak Pernah Janjikan Bonus Pelatih
Ketua Umum KONI Aceh Besar, Muhibuddin Ibrahim yang dikonfirmasi kabarnanggroe.com menyebutkan, KONI Aceh Besar tidak pernah menjanjikan bonus kepada pelatih.
Muhibuddin menegaskan, KONI Aceh Besar menjanjikan bonus kepada atlet yang meraih medali emas, perak dan perunggu di PORA XIV/2022 Pidie.
“Soal bonus pelatih PORA masih rahasia (masih rancangan) saat itu, mungkin ada cabang olahraga (Cabor) yang datang ke KONI Aceh Besar mengetahui rancangan anggaran biaya (RAB) kita tersebut. Jadi kita tidak pernah menjanjikan bonus kepada pelatih,” tegas Muhibuddin yang akrab disapa Ucok Sibreh ini.
Ucok Sibreh mengakui, RAB untuk bonus pelatih yang atletnya mendapat medali emas di PORA sebesar Rp15 juta. Tetapi kondisi keuangan daerah tidak stabil, sehingga besarnya bonus tidak mungkin lagi sesuai rab.
Sebutnya, menentukan besaran bonus Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar. “Pemkab Aceh Besar menyampaikan kepada kita bahwa besaran bonus pelatih tidak bisa sesuai rencana semula, karena kondisi keuangan daerah tidak stabil. Honor guru, pegawai kontrak pun dibayar, karena keuangan daerah tidak stabil,” ujar Muhibuddin yang juga anggota DPRK Aceh Besar ini.
“Cabor melakukan rapat dan meminta bonus yang lebih kepada Pemkab hak Cabor, silakan meminta kepada Pemkab dan kita mendukung,” katanya.(SDM/Rls).