Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Persidi Idi berhasil membuktikan dirinya sebagai tim terbaik dengan menjadi juara Liga 4 Aceh 2025 yang diikuti empat tim dengan tuan rumah PSAB Aceh Besar.
PSAB vs Persidi Idi yang dipimpin wasit dari Asprov PSSI Aceh berakhir imbang 1-1 sampai extra time atau perpanjangan waktu 2×15 menit dalam laga final Liga 4 Aceh di Stadion Mini USK Darussalam, Banda Aceh, Kamis (27/2/2025) sore.
Karena bertepatan dengan suara azan berkumandang, maka adu penalti ditunda pada Jumat (28/2/2025) pagi pukul 08.00 WIB tanpa penonton.
Yang hadir hanya pemain bersama tim official dan petugas keamanan dalam drama adu penalti yang sangat menegangkan di bawah cuaca cerah.
Para pemain kedua kesebelasan berdiri di tengah lapangan, menunggu giliran melakukan tendangan 12 pas ke dalam gawang dengan tanggung jawab berat.
Padahal, pertandingan telah digelar selama delapan hari berturut-turut, enam hari pada leg 1 dan 2 semifinal, satu hari final dan satu hari adu penalti.
Tetapi, semangat anak-anak Persidi Idi yang telah ditunjukkan pada babak final, kembali terlihat pada adu tendangan penalti. Sebanyak lima pemain dari kedua kesebelasan menjadi eksekutor penentu pertama.
Sebagai tuan rumah, PSAB menjadi penendang pertama penalti. Sang kapten tim, Lutfi berhasil mengecoh penjaga gawang Persidi Idi, Muamar dan giliran penendang pertama Persidi, Putra gagal, tendangannya membentur tiang gawang, sehingga skor 1-0.
Penendang kedua PSAB, Ahyan juga berhasil menjebol gawang Persidi dan pemain Persii Aldafa juga berhasil menjalankan tugasnya, skor berubah menjadi 2-1.
Penendang ketiga PSAB, Saifullah gagal menjebol gawang dan pemain Persidi Idi, Said juga gagal, skor tetap 2-1. Penendang keempat PSAB, Khadafi kembali gagal dan pemain Persidi Rahmadi berhasil menjebol gawang Aqsa dan skor menjadi 2-2.
Penendang kelima PSAB, Aa Mansur berhasil menjebol gawang dan Khalidin dari Persidi juga menjebol gawang PSAB, sehingga skor menjadi sama 3-3.
Sehingga dilanjutkan dengan penendang keenam. Eksekutor keenam PSAB, Fahmi dan Surya Anjas dari Persidi sama-sama berhasil menjebol gawang, sehingga skor menjadi 4-4.
Saat menegangkan, penendang 12 pas PSAB, Iklil gagal menjebol gawang Persidi, karena tendangannya berhasil ditangkap kiper Muamar. Giliran pemain Persidi Idi, Farhan sebagai penentu, para ofisial di tribun sudah ribut dengan berteriak ‘gol, gol, gol’.
Ternyata, tendangan Farhan tidak mampu diantisipasi oleh kiper PSAB, Aqsa, sehingga Persidi menjadi pemenang dengan agregat 6-5. Para pemain Persidi langsung berhamburan ke lapangan untuk merayakan kemenangan, termasuk pelatih dan ofisial Persidi yang awalnya berdiri di tribun.
Kegembiraan terlihat dari para pemain Persidi dengan sang pelatih, Ridwan Salam berteriak sambil menuruni anak tangga di tribun: “Persidi juara Aceh”.
Sebelumnya, seiring berakhirnya laga final, pelatih Ridwan Salam mengaku timnya sudah keluar hotel, sehingga tidak ada tempat menginap lagi. Tetapi, akhirnya, para pemain dan ofisial menetap satu malam lagi dan akhirnya tidak sia-sia, buah manis diperoleh.
Sebaliknya, para pemain PSAB dengan wajah kusam berjalan keluar lapangan sambil menundukkan kepala, tidak percaya bisa kalah dari Persidi Idi. Tetapi, itulah sepak bola, target tidak selalu bisa tercapai, tetapi para pemain sudah bekerja keras.
Sebuah kompetisi yang sangat melelahkan menjadi kado manis bagi anak-anak Persidi Idi dalam menyambut bulan suci Ramadhan yang dimulai Jumat (1/3/2025).
Anak-anak Persidi Idi, seusai mendapat pengalungan medali dan menerima Piala Liga 4 Aceh bersorak gembira atas sebuah keberhasilan yang dapat membanggakan masyarakat Aceh Timur.
Sebaliknya, bagi anak-anak PSAB yang menjadi pemimpin klasemen semifinal tidak boleh kecewa, perjalanan masih panjang, menatap liga nasional yang penuh tantangan, bukan hanya fisik pemain, tetapi juga kemampuan keuangan PSAB.
Untuk maju ke tingkat nasional, Provinsi Aceh diwakili dua tim, PSAB Aceh Besar dan Persidi Idi. Dalam hal ini, kemampuan keuangan menjadi penentu, sedangkan fisik pemain sudah diuji selama delapan hari berturut-turut, sehingga tidak perlu diragukan lagi.
Bravo Persidi Idi yang berhasil menjadi juara Liga 4 Aceh mewakili dua tim lainnya yang juga berasal dari timur, PSBL Langsa dan Peureulak Raya dengan ketiganya kota bertetangga.(Muh)