Daerah  

BKKBN Aceh Gandeng Mahasiswa Asuh Stunting

Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Safrina Salim dan Plh.Pusdiklat BKKBN RI, Elly Amalia, berfoto bersama peserta pelatihan, Senin (23/10/2023) di Banda Aceh. FOTO/ HUMAS BKKBN ACEH

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Aceh, mengandeng mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Negeri Islam (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, dengan melatih soft Skill kepada Mahasiswa Asuh Stunting (MAS) yang bebasis Informasi Teknologi (IT).

Selain itu, BKKBN Aceh juga melakukan MoU dengan Ikatan Alumni ITB Provinsi Aceh. Pelatihan yang diikuti 30 mahasiswa dari Fakultas Sains dan Teknologi, dibuka oleh Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Safrina Salim, dan turut dihadiri Plh. Kapusdiklat BKKBN RI, Dra Elly Emalia, M.Pd, Penata KKB Ahli Madya, Irma Dimyati, SE, M.Si, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Ar-Raniry Banda Aceh, DR. Ir. Muhammad Dirhamsyah, MT, IPU, dan pejabat fungsional lainnya.

Kaper BKKBN Aceh dalam sambutannya mengatakan, stunting merupakan ancaman serius terhadap bonus demografi. Jelasnya, Bonus demografi dimana populasi penduduk yang produktif jauh lebih banyak dibandingkan yang tidak produktif, sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia dan sebagai modal bagi negara menuju Indonesia Emas pada 2045. Jika gagal dimanfaatkan dengan baik, kata Safrina Salim, maka akan terjadi miss demographic dividend.

“Target kita sangat jelas, kita ingin menurunkan prevalensi stunting di Aceh hingga 14 persen pada 2024. Pada 2030, sesuai dengan target sustainable development goals atau SDGS, kita harap prevalensi stunting sudah nol di Aceh maupun negara kita. Untuk itu berbagai upaya kita lakukan termasuk pada hari ini melatih Mahasiswa Asuh Stunting,” kata Safrina Salim.

Kegiatan Pelatihan Teknik Peningkatan Soft Skill bagi Mahasiswa Asuh Stunting dalam Percepatan Penurunan Stunting Berbasis IT dilaksanakan di Aula BKKBN Aceh selama tiga hari, dari 23 hingga 25 Oktober 2023. Tujuannya, kata Safrina Salim, memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting dapat dilakukan secara bersama dengan melibatkan Perguruan Tinggi. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan teredukasi penyebab stunting dan bagaimana cara pencegahannya. Serta adanya perubahan prilaku positif bagi remaja dan sebagai peningkatan implementasi peran aktif mahasiswa pada pengabdian kepada masyarakat dalam percepatan penurunan stunting.

“Selesai pelatihan, pendampingan oleh mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pencegahan stunting di dalam keluarga. Dan kita berharap, Mahasiswa Asuh Stunting setelah mengikuti pelatihan dapat mengedukasi masyarakat dan dapat mengimplementasikan apa yang didapatkannya di dalam pelatihan teknik soff skill berbasis IT sebagai suatu pengabdian dan membantu pemerintah mengentaskan stunting,” kata Safrina Salim.

Pengembang Teknologi Pemberlajaran Ahli Muda, Khairul Ibad, SE, M.Si, yang juga Ketua Pelaksana Pelatihan, menambahkan, mahasiswa merupakan agen of change (agen perubahan) di dalam masyarakat. Sehingga diharapkan juga mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dengan menjelaskan kepada masyarakat arah kebijkan program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting. Mempraktikan pendampingan kepada Catin, keluarga batuta dan balita, pendampingan Ibu Hamil dan Pasca Persalinan, memahami penggunaan aplikasi Elsimil (elektronik siap nikah dan hamil), dan mengimplementasikan perilaku hidup bersih dan sehat.

Pelatihan ini juga kata Ibad, juga bertujuan menggerakkan mahasiswa menjadi kakak asuh anak stunting, serta mengajak Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Ar-Raniry yang juga Ketua Ikatan Alumni ITB Provinsi Aceh, menjadi Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) dalam rangka percepatan penurunan stunting di Aceh.
“Semoga Pelatihan ini terus berlanjut di tahun mendatang dan semakin banyak mahasiswa yang peduli dan mau menjadi mahasiswa asuh stunting serta semakin banyak dari pihak akademisi mau menjadi Bapak Asuh Anak Stunting,” tuturnya.

Selain pelatihan juga dilakukan penandatanganan perjanjian kerjasama antara Perwakilan BKKBN Aceh dengan Ikatan Alumni ITB Provinsi Aceh. Kerjasama ini bertujuan untuk mendukung percepatan penurunan stunting di Provinsi Aceh melalui kerjasama pengabdian masyarakat berupa program BAAS dan edukasi kepada masyarakat oleh dosen, alumni ITB, dan mahasiswa yang diselenggarakan di Kabupaten Aceh Besar pada 2023.

“Sebagai motor penggerak, akademisi dan mahasiswa, setelah adanya MoU ini, kita berharap dapat membantu pemerintah di dalam memberi edukasi kepada masyarakat baik terkait pencegahan dan penurunan stunting. Sehingga targrt yang diharapkan pada 2024 sebesar 14 persen tercapai,” pungkas Ketua Ikatan Alumni ITB Provinsi Aceh, Muhammad Dirhamsyah, di Banda Aceh. (Mar/*)

 

Exit mobile version