Plt Ketua Umum PSAB Tegaskan Tidak Ada Titipan, Semuanya Berdasarkan Kemampuan Pemain

Plt Ketua Umum PSAB Aceh Besar, Mariadi ST MM (kanan) didampingi pelatih Mukhlis Nakata dan Manajer Wahyu 'Al-Yunirun' memberi pengarahan kepada pemain yang mengikuti seleksi di Lapangan PS Lubuk, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Jumat (25/7/2025) sore. FOTO/BEDU SAINI

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Plt Ketua Umum PSAB Aceh Besar, Mariadi ST MM menegaskan dalam seleksi pemain U-17 ini tidak ada titipan, tetapi semuanya berdasarkan kemampuan para pemain di lapangan.

“Semua pemain harus menunjukkan bakat terbaiknya dalam seleksi ini, agar dapat terpilih menjadi tim PSAB U-17,” katanya di depan pemain sebelum seleksi dimulai di Lapangan PS Lubuk, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Jumat (25/7/2025) sore.

Dia menyatakan seleksi ini terbuka untuk umum, bukan hanya untuk Aceh Besar, tetapi bisa dari seluruh Aceh. Saat menanyakan dari mana asal para pemain ini, seperti dari Banda Aceh, maka puluhan pemain mengangkat tangannya.

Begitu juga dari Aceh Barat, Pidie, Aceh Barat dan Aceh Barat Daya, termasuk Langsa, hanya beberapa pemain yang mengangkat tangan. Tetapi, saat menyebut daerah Aceh Tengah dan Bener Meriah, tidak ada yang angkat tangan.

Para pemain seleksi U-17 duduk di hadapan Plt Ketua Umum PSAB Mariadi ST MM bersama Manajer Wahyu ‘Al-Yunirun’ dan pelatih di Lapangan PS Lubuk, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Jumat (25/7/2025) sore. FOTO/BEDU SAINI

“Mungkin, besok atau lusa, ada pemain dari Aceh Tengah dan Bener Meriah ikut seleksi, termasuk dari Aceh Selatan dan lainnya,” ujarnya. Dikatakan, seleksi ini dilaksanakan sampai Minggu (27/7/2025).

Ditambahkan, setiap pemain dapat datang untuk mengikuti seleksi langsung dan dapat mengajak temannya untuk datang mengikuti seleksi dengan kelahiran 2008 dan 2009. Dia menjelaskan Piala Soeratin diikuti 34 provinsi di seluruh Indonesia dan PSAB harus mampu memberi warna untuk persepakbolaan Aceh dan nasional.

Plt Ketua Umum PSAB ini juga mengulas perjalanan timnya dari kompetisi lokal dengan menjadi Piala Soeratin 2024 tingkat Aceh, hingga mewakili Aceh ke Solo, Jawa Tengah. Begitu juga dengan tim Liga 3 dan Liga 4 Nasional dan terbaru, meloloskan Pra PORA Aceh Besar ke PORA Aceh Jaya 2026.

Jadi, katanya, berasal dari mana pun seorang pemain, maka saat memakai baju PSAB, itulah yang menjadi kebanggaan untuk dibela, seperti membela diri sendiri. Apalagi, bagi pemain Aceh Besar, tentunya kebanggaan itu harus lebih tinggi lagi membela daerahnya.

Para pemain seleksi U-17 duduk di depan Plt Ketua Umum PSAB Mariadi ST MM (tengah) bersama Manajer Wahyu ‘Al-Yunirun’ (kiri) di Lapangan PS Lubuk, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Jumat (25/7/2025) sore. FOTO/BEDU SAINI

Dia menjelaskan kecintaan terhadap PSAB harus ditanamkan, walaupun dia berasal dari Singkil atau juga Simeulue. “Saat memakai baju PSAB, maka semuanya harus mencintainya,” katanya.

Pada bagian lain, dia melihat perlu pembinaan secara kontinyu terhadap talenta muda ini agar tidak terjerumus ke hal-hal negatif. “Tingginya animo pemuda Aceh Besar mengikuti seleksi ini bisa menjadi petunjuk bagi Pemkab Aceh Besar untuk memberi perhatian lebih kepada mereka,”harapnya.

Mariadi berharap dengan tingginya minat pemuda Aceh Besar bermain sepakbola, maka sudah saatnya dibentuk klub-klub untuk menampung bagi pemain yang tidak lolos seleksi PSAB U-17 ini.

Namun, dia bangga dan bersyukur atas tingginya animo para remaja laki-laki ini mengikuti seleksi, berbeda dengan cabang olahraga lainnya. “Bagi yang tidak lolos, tidak perlu berkecil hati, karena masih klub lain yang juga membutuhkan pemain ini,” tambahnya.

Pada akhir kata sambutannya, dia menyampaikan salam kepada ketua klub pemain dan juga orang tua pemain yang sebagian datang langsung melihat putranya mengikuti seleksi hari pertama ini.

Pemain yang mengikuti seleksi bersalaman dengan Plt Ketua Umum PSAB Mariadi ST MM dan pelatih di Lapangan PS Lubuk, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Jumat (25/7/2025) sore. FOTO/BEDU SAINI

Sedangkan Manajer PSAB, Wahyu ‘Al-Yunirun’ menyatakan tidak ada biaya pendaftaran untuk mengikuti seleksi ini. Dikatakan, pemain yang lolos nantinya juga tidak akan dibayar, sehingga jika ada yang tidak bersedia maka dapat mundur.

Dalam kesempatan itu, Wahyu juga menegaskan salah satu hal yang perlu diperhatikan pemain adalah attitude atau prilaku. “Jika prilaku tidak baik, walau dia bermain baik, maka akan dikeluarkan dari tim, tidak peduli dari mana datangnya dia,” tegasnya.(Muh)

Exit mobile version