Kabarnanggroe.com, Sigli – Delegasi IOM Uni Eropa yang dipimpin oleh Michelle Cicic, menemui Penjabat (Pj) Bupati Pidie Wahyudi Adisiswanto dalam rangka penanganan pengungsi Rohingya, Myanmar, di Pendopo Bupati Pidie, Sigli, Rabu (25/1/2023)
Dalam pertemuan juga dihadiri Pj Bupati Pidie, Wahyudi Adisiswanto, Kapolres Pidie, AKBP Imam Asfali, Kepala Kejaksaan Negeri Pidie, Gembong Priyanto, itu membahas persoalan keberadaan pengungsi etnis Rohingya yang saat ini ditampung di Yayasan Mina Raya, Kecamatan Padang Tiji, Pidie.
Michelle Cicic turut didampingi Koordinator Operasional Logistik, Alfonso Lozano Basarta, Sekretaris Utama Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Marco Bonetti Serta Kasat Reskrim Polres Pidie, Iptu Rangga Setyadi, Kasi Intel Kejari Pidie, Yudho Permana, kepala Dinas Sosial kabupaten Pidie Drs. H. Muslem Yusuf, Kabid Perlindungan Sosial Dinsos Pidie, Irwansyah Putra, Kabag Prokopim Setdakab Pidie, Teuku Iqbal, dan Plt Kabag Umum Setdakab Pidie, Drs Akmal.
Selain itu, juga hadir Officer In Chargr IOM Indonesia, Lance Bonneau. Stefano Bresaola, Programme Coordinator IOM Indonesia, Asni Yurika, Head of Field Office IOM Indonesia, Miko Alazas, Media and Communications Officer, IOM Thailand dan Sanghee Bang, Head of Emergency and Post-Crisis Unit, IOM Thailand.
Mehelle Cicic mengapresiasi sikap Pemerintah Kabupaten Pidie yang membantu penampungan para pengungsi Rohingya sejak hari pertama terdampar pada 26 Desember 2022 lalu. Selain memberi tempat, pemerintah bersama masyarakat juga memberi bantuan makanan kepada pengungsi.
Dalam pertemuan itu, membahas penganan dan beberapa persoalan pengungsian Rohingya yang ditempatkan di komplek Mina Raya, Padang Tiji. Beberapa issue yang dibahas, antara delegasi dengan Pemkab Pidie, antara lain tentang pelarian para pengungsi, penolakan oleh masyarakat terhadap penempatan pengungsi dalam waktu yang lama.
FOTO/ PROKOPIM PEMKAB PIDIE
Kemudian kecemburuan sosial warga sekitar terkait bantuan, dimana saat ini masyarakat Pidie sedang dilanda banjir dan membutuhkan bantuan.
“Secara kemanusian, Pemkab Pidie bersama Forkopimda, sejak pengungsi Rohingya masuk wilayah Pidie telah membantu memberi pakaian, tempat berteduh sementara dan makanan, serta layanan kesehatan kata Pj Bupati.
“Kita juga menyediakan lahan tempat dijadikan oleh UNHCR dan IOM sebagai tempat tinggal mereka untuk sementara. Jadi semua ini kita lakukan dengan melihat dari sisi kemanusiaan,” kata H. Wahyudi Adisiswanto.
Pj Bupati sempat menanyakan data dan keberadaan para pengungsi Rohingya yang lari dari Bangladesh maupun keberadaan mereka para pengungsi yang sudah berada di Malaysia.
Sementara itu, Kapolres Pidie kepada delegasi menyampaikan, bahwa pihak Polres Pidie selalu memantau kondisi komplek pengungsian, termasuk pengamanan.
“Untuk pengamanan sudah baik, namun diperlukan pengamanan tambahan seperti CCTV, untuk mengantisipasi tindakan kriminal oleh para pengungsi, dimana sebelumnya ditemukan senjata tajam pada para pengungsi”, sebut Kapolres.
Kapolres juga menyoroti tentang para pengungsi yang berupaya kabur dari komplek, dan adanya kelompok- kelompok dalam pengungsi, serta penolakan masyarakat atas keberadaan pengungsi dalam waktu yang lama.
Disampaikan juga dalam pertemuan itu, dari pengakuan para pengungsi yang berusaha melarikan diri, bertujuan ingin ke Malaysia untuk bertemu keluarga mereka. Kepada delegasi Kapolres mempertanyakan apakah dalam penanganan pengungsi juga di difasilitasi untuk bertemu keluarga mereka di Malaysia.
Ketua Tim Delegasi, Michelle Cicic pada kesempatan itu menyampaikan penghargaan kepada Pj Bupati Pidie beserta Forkopimda yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada IOM, serta menaruh perhatian terhadap pengungsi Rohingya.
Miss Michelle juga mengatakan, pihaknya akan memperhatikan dan menindaklanjuti kembali saran- saran dan rekomendasi dari Pemkab Pidie yang disampaikan dalam pertemuan itu.
“Kita selama ini sudah melibatkan masyarakat sekitar untuk membantu kebersihan komplek pengungsi,” pungkasnya.(Hmd)