Dari Tiga Grup Pegadaian Liga 2 Indonesia, Baru Persiraja Lolos Delapan Besar Menuju Liga 1

Para pemain Persiraja meluapkan kegembiraan seusai Andik Vermansyah mencetak gol dari tendangan bebas dalam laga melawan Persikota di Stadion H Dimurthala, Lampineung, Banda Aceh, Jumat (20/12/2024) malam. FOTO/INSTAGRAM

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Persiraja Banda Aceh dalam laga Pegadaian Liga 2 Indonesia 2024/2025 benar-benar luar biasa, menjadi klub pertama yang lolos delapan besar menuju Liga dari tiga grup Liga 2. Saat ini, Persiraja hanya melakoni dua laga lagi, tetapi 30 poin yang diperoleh tidak akan mampu dikejar pesaing terdekatnya, PSKC Cimahi yang meraih 24 poin.

Bahkan, laga Liga 2 sudah memasuki fase krusial, karena tak lama lagi, babak pendahuluan ajang itu akan berakhir. Saat ini baru ada satu tim yang dipastikan melaju ke Babak Champions Pegadaian Liga 2 2024/2025 yakni Persiraja Banda Aceh. Persiraja terus tampil dominan dan memimpin klasemen sementara Grup A Pegadaian Liga 2 musim ini dengan 30 poin.

Beberapa tim lain diperkirakan segera menyusul langkah Persiraja Banda Aceh, seperti Bhayangkara FC dan Persela Lamongan di Grup B. Selain cerita kesuksesan tim, Pegadaian Liga 2 2024/2025 juga memiliki cerita soal tim raksasa yang tampil bobrok, seperti Sriwijaya FC pernah dikenal sebagai tim kaya raya bertabur bintang dan sempat bergelimang prestasi.

Total dua gelar juara liga dan tiga gelar juara Piala Indonesia jelas menjadi bukti nyata, namun, penampilan Sriwijaya FC di Pegadaian Liga 2 musim ini sangat mengecewakan. Sriwijaya FC hanya menduduki posisi kedelapan klasemen sementara Grup dan dapat dipastikan masuk babak degradasi ke Liga 3.

Sama seperti Sriwijaya FC, Persipura Jayapura juga memiliki reputasi besar di sepakbola Indonesia, tetapi harus terseok di Pegadaian Liga 2 2024/2025. Persipura Jayapura kini menempati posisi keenam Grup C dan sang Mutiara Hitam itu baru mengoleksi 17 poin dari 12 laga.

Peluang Persipura lolos Babak Champions atau delapan besar masih ada, namun, peluang terjerembab ke Babak Degradasi tampaknya lebih besar. Hal serupa juga dialami, Persikabo 1973 setelah merger dengan PS Tira pada 2019, sempat konsisten bermain di Liga 1, bahkan sempat menembus 10 besar.

Namun, pada akhir musim 2023/2024, Persikabo 1973 harus terdegradasi ke Pegadaian Liga 2 dan penampilan Laskar Pajajaran di kompetisi pada kasta kedua musim ini sangat mengecewakan, karena diterpa masalah finansial. Makan Konate dan kawan-kawan pun terjebak di posisi juru kunci Grup A dengan hanya memiliki lima poin dan harus berjuang di babak degradasi.

RANS Nusantara sempat membuat heboh sepak bola Indonesia, muncul dengan cara yang mewah. Pemain-pemain dengan nama besar sempat merapat ke RANS Nusantara, seperti Arif Satria, Hilmansyah, Paulo Sitanggang, dan beberapa pemain yang lain.

Namun, pada akhir musim 2023/2024, RANS Nusantara terdegradasi ke Pegadaian Liga 2 dan terus mengalami penurunan drastis. Di Pegadaian Liga 2 2024/2025, RANS terjebak di posisi ketujuh Grup C dan tim yang kini berkandang di Pasuruan itu pun harus berjuang lewat Babak Degradasi.

Sementara itu, Persikota Tangerang, PSPS Riau dan PSMS Medan masih bertarung memperebutkan dua tiket terakhir lolos delapan besar dari klasemen akhir Grup A Liga 2 2024/2025. Pada Grup B, Adhyaksa Farmel FC dan Nusantara FC masih bersaing dengan PSIM Joga berebut tiket ke delapan besar.

Sedangkan Persipura Jayapura hingga Deltras Sidoarjo masih bertarung memperebutkan dua tiket lolos ke delapan besar Liga 2 2024/2025 dari klasemen akhir Grup C Liga 2 2024/2025 nanti.(Muh)

Exit mobile version