Pj Gubernur Ajak Keuchik Selesaikan Penurunan Stunting di Aceh

Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, memberikan arahan saat membuka Sosialisasi Percepatan Penurunan Stunting kepada Kepala Desa di seluruh Aceh, di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh, Kamis (21/12/2023). FOTO/ HUMAS PEMERINTAH ACEH

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Achmad Marzuki mengajak seluruh Keuchik di Aceh untuk terlibat aktif dalam kampanye percepatan penurunan stunting di Aceh, sebagai langkah menjaga generasi penerus.

Ajakan itu disampaikan Achmad Marzuki saat membuka kegiatan sosialisasi percepatan penurunan stunting kepada para Keuchik dari seluruh lokasi khusus penanganan stunting di Aceh, di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh Kamis (21/12/2023).

Kegiatan itu telah berlangsung selama beberapa hari, diikuti kelompok Keuchik yang berbeda dari sejumlah daerah di Aceh.

“Kita harus bisa selesaikan stunting di seluruh Aceh. Kita akan tua dan anak-anak kitalah yang kelak akan membangun negeri ini. Merekalah yang kelak akan mengurus kita, mengurus negeri ini,” kata Achmad Marzuki.

Achmad Marzuki juga menyampaikan terimakasih atas dedikasi para Keuchik selama ini, dalam membangun gampong-gampong yang ada di Aceh.

Selain itu Achmad Marzuki juga berpesan kepada para Keuchik agar membangun komunukasi yang intens dengan pejabat terkait di daerah masing-masing, sehingga setiap aspirasi gampong juga sampai ke Gubernur.

Lebih lanjut, Achmad Marzuki meminta para Keuchik menjaga suasana di gampong-gampong tetap kondusif menjelang pelaksanaan pesta demokrasi berupa Pemilu dan Pilkada tahun 2024.

Sementara itu, Pj Ketua TP PKK Aceh Ayu Marzuki yang menyampaikan materi pencegahan stunting usai sesi pembukaan, mengingatkan para Keuchik akan bahayanya kekurangan asupan sebagai penyebab stunting pada anak.

Ayu menjelaskan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan Indonesia sebagai negara dengan status gizi kurang. Penetapan ini didasarkan pada fakta angka stunting di Indonesia melebihi batas toleransi yang ditetapkan yakni maksimal seperlima (20%) dari jumlah keseluruhan balita.

Tingginya angka tersebut kata Ayu telah menjadi perhatian serius pemerintah pusat yang berkomitmen untuk melakukan upaya percepatan penurunan stunting.(Mar/*)

 

Exit mobile version