Pelatih Faruq FC, Jadikan Ini Sebagai Pelajaran dan Pengalaman

Pelatih Faruq FC, Mukhlis Nakata. FOTO/HERMAN

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Pelatih Faruq FC Aceh Besar, Mukhlis Nakata menyatakan seluruh pemain yang berjuang dalam pertandingan melawan tim senior JEC Jeulingke, Banda Aceh harus memetik pelajaran dari laga tarkam (antarkampung) ini.

Laga tarkam, merupakan sebuah kompetisi non-resmi antara klub yang tetap menerapkan aturan PSSI, dengan wasit juga memiliki lisensi dari Askab PSSI Aceh Besar atau juga Asprov PSSI Aceh.

“Dalam laga tarkam, siapa yang kuat, dia yang menang,” kata Nakata di depan pemain seusai berlaga dengan tim senior JEC Jeulingke. Dia mengakui baru pada babak kedua, pemain mampu melakukan tekanan ke JEC Jeulingke.

Namun, pada babak pertama, pemain belum spartan dalam bertanding, kecuali pada menit-menit awal, selebihnya mendapat serangan bertubi-tubi dari pemain JEC Jeulingke dan sekali-kali melakukan serangan balik.

Dia juga mengakui pemain telah berjuang keras, walau hasil tidak sesuai harapan, kalau 0-2 dari JEC Jeulingke. “Mereka pemain berpengalaman, jadi jangan beri peluang ketika akan menendang ke gawang,” tambahnya.

Tim wasit yang memimpin pertandingan Faruq FC vs JEC Jeulingke dalam babak 16 besar Turnamen Sepakbola HUT ke-70 Persima di Lapangan Persima, Meunasah Krueng, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Jumat (24/10/2025) sore. FOTO/BEDU SAINI

Nakata menilai gol pertama Khairil Anwar, akibat tidak ada pemain yang berusaha menghadang tendangannya, sehingga dengan leluasa menendang ke gawang yang berakhir dengan gol.

Dikatakan, dalam pertandingan sepakbola, tidak ada istilah pemain senior dan junior, tetapi sama-sama bermain untuk meraih kemenangan. “Jangan sungkan ke pemain senior, tetap anggap sebagai pemain juga, sama seperti tim ini,” katanya.

Disebutkan, permainan yang ditunjukkan pada kedua, melakukan tekanan terus-menerus ke lawan, seharusnya sudah ada sejak babak pertama dan dapat diperlihatkan pada ajang resmi nantinya di Aceh Jaya.(Muh)

Exit mobile version