Hadiri Pembukaan Pelatihan Agribisnis Tanaman Hias, Ketua DPRK Banda Aceh Sebut Bonsai Punya Nilai Ekonomis

Ketua DPRK Banda Aceh Farid Nyak Umar memberi sambutan pada pembukaan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Agribisnis Tanaman Hias Tingkat Madya, di Escape Green Bisto, Pango, Banda Aceh, Jumat (23/8/2024). FOTO/ HUMAS DPRK BANDA ACEH

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh Farid Nyak Umar menghadiri pembukaan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Agribisnis Tanaman Hias Tingkat Madya, di Escape Green Bisto, Pango, Banda Aceh, Jumat (23/8/2024).

Kegiatan itu turut dihadiri Pj Wali  Kota Banda Aceh, Ade Surya, para asisten, Kadis Pariwisata dan Plt Kadis Ketenagakerjaan dan jajaran OPD lainnya. Pelatihan dibuka langsung oleh Pj Wali Kota Banda. Hadir pula beberapa General Manager Hotel di Banda Aceh.

Sementara narasumber pelatihan turut diisi oleh juri nasional, Abdul Hakim Luthfi trainer dan kolektor bonsai, Febri Sugianto Agustin Indrayana dari Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI). Peserta pelatihan diikuti sebanyak 18 orang yang terdiri dari komunitas, pegiat dan pencinta bonsai yang berlangsung selama tiga hari.

Ketua DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar mengatakan, pelatihan bonsai tersebut merupakan kegiatan yang ketiga kalinya yang dilaksanakan melalui Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh.

Pelatihan pertama digelar pada Juli 2023 di tingkat dasar yang menghadirkan trainer dan juri nasional, lalu dilanjutkan pada November 2023 untuk Pelatihan Dasar tahap dua kemudian pada saat ini digelar pelatihan untuk tingkat Madya.

Farid mengatakan, di daerah lain bonsai sudah menjadi ajang yang dipamerkan dalam berbagai event, seperti pameran dan perlombaan baik nasional dan internasional. Banda Aceh memiliki potensi jenis tumbuhan hias yang berpeluang dalam mengikuti ajang tersebut kemudian juga untuk dibudidayakan. Selain itu juga memiliki prospek bisnis.

“Bonsai di Banda Aceh bisa dibudidayakan sekaligus dapat meningkatkan ekonomi bagi pelaku UMKM karena bahan-bahannya memiliki nilai jual beli untuk memberdayakan petani, hingga bonsai itu sendiri memiliki nilai jual tinggi,” katanya.

Oleh karenanya dengan adanya Pelatihan tanaman hias (bonsai), Farid berharap akan lahir pembonsai yang handal dan berkompeten. Diharapkan para pegiat bonsai yang ada di Banda Aceh semakin berkembang sehingga bisa berprestasi hingga ke tingkat nasional dalam berbagai event.

“Kita juga perlu mempromosikan bonsai di perkantoran dan hotel-hotel di Banda Aceh, karena bonsai memiliki tampilan estetik yang menarik pandangan bagi siapa saja yang melihat,” katanya.

Sementara itu, Pj Wali Kota Banda Aceh, Ade Surya menyambut baik kegiatan ini dan menyampaikan pesan kepada para peserta untuk menggali potensi diri dan berkontribusi dalam mengembangkan industri bonsai di Kota Banda Aceh.

“Kita berharap kegiatan ini dapat memberikan ilmu yang bermanfaat kepada para peserta, karena pengembangan tanaman bonsai kini menjadi sumber pendapatan yang menjanjikan,” kata Ade Surya.

Ade Surya juga berharap bahwa pengembangan bonsai dapat dikelola dengan baik melalui event-event seperti pameran atau kontes, yang dapat menarik perhatian wisatawan untuk berkunjung ke Banda Aceh.

Kemudian bonsai juga bisa dipromosikan dalam berbagai ajang. Baik di ruang indoor maupun outdoor seperti, hotel, perkantoran sekaligus kafe yang instagramable

“Kita juga akan mendukung komunitas bonsai dalam menggelar event seperti pameran atau kontes, sehingga hal ini dapat menarik minat wisatawan untuk datang ke Banda Aceh,” tutup Ade.(Cek Man/*)

Exit mobile version