Selingkuh Pengkhianat Terbesar Dalam Rumah Tangga

Ilustrasi selingkuh.

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Banyak yang tidak tahu bahwa selingkuh merupakan pengkhianatan di dalam rumah tangga. Di Indonesia sendiri, perselingkuhan di dalam rumah tangga, merupakan perilaku yang semakin meningkat.

Menurut hasil survei tahun 2023 yang dilakukan aplikasi Just Dating, Indonesia merupakan negara nomor dua di Asia yang penduduknya paling banyak selingkuh.

Peringkat pertama ditempati oleh Thailand. Ya, negara yang mengakui 18 jenis kelamin tersebut, berada di puncak tertinggi warga negara di Asia yang gemar selingkuh.
Menurut data Just Dating, 50 persen responden menjawab pernah selingkuh dari pasangannya

Di Indonesia, 40 persen responden wanita menyebutkan pernah berselingkuh dari pasangannya.

Sementara Malaysia, hanya 20 persen responden yang mengaku pernah berselingkuh. Dengan demikian, penduduk Malaysia merupakan yang paling setia terhadap pasangan.

Ada hal menarik yang ditemukan di dalam survei tersebut. Bagi perempuan, sudah saling berkenalan dengan lawan jenis dan sudah saling tukar pesan, sudah dianggap melakukan selingkuh.

Tapi menurut laki-laki, yang dimaksud selingkuh yaitu sudah berani pergi berdua ke manapun dengan lawan jenis.

Responden laki-laki Indonesia memberikan pendapat, mereka tidak suka dikhianati oleh pasangannya. Bila mereka dikhianati –diselingkuhi—maka pilihan paling umum meninggalkan pasangannya, atau membalas berselingkuh.

Banyak orang memiliki anggapan bahwa selingkuh merupakan hal biasa. Mereka tidak tahu bahwa selingkuh merupakan pengkhianatan terbesar dalam rumah tangga.

Seorang praktisi pernikahan, Rifky Jafar Thalib, dalam sebuah sesi wawancara yang dikutip Komparatif.ID, Kamis (24/7/2025) menjelaskan apa pun alasannya, perselingkuhan tidak dapat dibenarkan.

Tindakan selingkuh merupakan pengkhianatan terbesar dalam rumah tangga.

“Apa pun alasannya, perselingkuhan tidak bisa dibenarkan. Apakah itu khilaf, atau itu watak, itu pengkhianatan terlalu berat di dalam keluarga. Meninggalkan bekas yang dalam,” katanya.

Alasan apapun, bukan pembenar. “Oh suami saya sering di luar kota. Oh istri saya tidak bisa melayani dengan baik, oh inilah, oh itulah. Apa pun alasannya, tidak dapat dijadikan pembenaran,” kata Rifky Jafar Thalib.

Selingkuh itu pengkhianatan terlalu berat di dalam rumah tangga. Pernikahan itu adalah perjanjian yang sangat kokoh.

Dipertanggung jawabkan kelak di hadapan Allah. Jika perjanjian di hadapan Allah saja berani dia khianati. Apalagi perjanjian yang lain,” sebutnya.

Nah, bila selingkuh merupakan pengkhianatan di dalam rumah tangga, dapatkah disembuhkan? Rifky mengatakan bila sungguh-sungguh, tentu bisa disembuhkan.(Muh/*)

Exit mobile version