Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Dalam rangka menyukseskan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI tahun 2024, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banda Aceh melalui Bidang Tata Ruang telah memulai survei infrastruktur. Survei ini difokuskan pada kondisi jalan dan saluran di sekitar lokasi-lokasi yang akan menjadi venue PON di Kota Banda Aceh, serta lokasi-lokasi penting lainnya seperti rumah makan, hotel atau penginapan, tempat ibadah, Herritage, dan tempat wisata yang kemungkinan besar akan banyak dikunjungi oleh atlet, ofisial, dan pengunjung.
Kepala Dinas PUPR Kota Banda Aceh, Cut Ahmad Putra ST MSi menyampaikan, tujuan utama dari survei tersebut merupakan upaya yang dilakukan untuk mendapatkan gambaran nyata mengenai kondisi infrastruktur jalan dan saluran di Kota Banda Aceh yang juga untuk mendukung suksesnya PON XXI.
Dengan demikian, apabila ditemukan kerusakan atau kekurangan, dapat segera dilakukan perbaikan untuk memberikan kenyamanan dan keselamatan para pengguna jalan, termasuk para atlet, ofisial, dan tamu yang akan hadir pada ajang bergengsi ini.
“Kami ingin memastikan bahwa seluruh infrastruktur, terutama jalan, saluran dan infrastruktur pendukung lainnya dalam kondisi yang optimal untuk mendukung pelaksanaan PON XXI ini termasuk akses ke Venue Cabang Olahraga, hotel, rumah makan, lokasi wisata, dan tempat ibadah dan lain-lain yang mungkin akan banyak dikunjungi,” ungkapnya, di Banda Aceh, Selasa (21/5/2024).
Ia mengatakan bahwa pihaknya telah mengadakan rapat internal bersama seluruh pejabat terkait pada Kamis, 2 Mei 2024 lalu. “Dalam rapat tersebut, kami telah memetakan tugas sesuai dengan tupoksi masing-masing. Kami akan mendata dan memastikan kondisi infrastruktur di seluruh lokasi yang akan digunakan, baik dan optimal untuk penyelenggaraan event ini, baik pemondokan atlet, objek wisata religi/sejarah, maupun lokasi wisata kuliner agar semuanya akses menuju kesana dipastikan berfungsi dengan baik,” ujarnya.
Selain itu, Dinas PUPR Kota Banda Aceh akan berkoordinasi dengan Pemerintah Aceh dan Balai Jalan Nasional untuk menangani ruas jalan utama. “Kami akan melakukan kegiatan patching jalan berlubang dan membersihkan area RUMIJA dari tanah dan sedimen, sesuai dengan kewenangan masing-masing,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Tata Ruang DPUPR Kota Banda Aceh, Ir Edwyn Akhsa ST MT, menerangkan bahwa pihaknya memiliki tugas khusus dalam survei tersebut, selain melakukan tugas dan fungsi (Tupoksi) bidang tata ruang dengan Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian penataan ruang skala mikro dalam pemantauan pemanfaatan dan pengendalian tata ruang di Kota Banda Aceh.
Dengan penambahan tugas untuk pendukung yang diperintahkan oleh kepala dinas, yakni melakukan pengecekan terhadap rumah makan dan restoran yang terdata oleh panitia besar PON. Berdasarkan data awal, terdapat 81 rumah makan dan restoran yang harus disurvei. Namun, jumlah ini bersifat dinamis karena adanya kemungkinan beberapa tempat sudah tutup atau baru buka.
“Kami telah memulai survei sejak tanggal 13 Mei 2024 dan berusaha menyelesaikannya secepat mungkin. Data yang akurat sangat penting untuk memastikan kesiapan infrastruktur pendukung,” jelas.
Menurutnya, setelah survei selesai, langkah berikutnya adalah verifikasi kewenangan pengerjaan yang akan dilakukan. Hal ini penting untuk menentukan apakah perbaikan menjadi tanggung jawab atau wewenang Balai Pelaksanan Jalan Nasional (BPJN), pemerintah provinsi atau Kota Banda Aceh.
Untuk penanganan jalan, perbaikan akan dilakukan oleh bidang Bina Marga, sementara penanganan saluran akan menjadi tanggung jawab bidang Sumber Daya Air. Bidang Tata Ruang berperan penting dalam memberikan dukungan kepada bidang lainnya, terutama monitoring dan evaluasi terhadap pemanfaatan dan pengendalian tata ruang Kota Banda Aceh skala mikro di Dinas PUPR Banda Aceh.
“Setelah survei, kami akan melakukan rapat kembali untuk menselaraskan data dengan melakukan verifikasi sehingga dapat dihitung besaran anggaran untuk pelaksanaan pemeliharaan jalan dan saluran yang perlu diperbaiki, dan juga akan menyampaikan data tersebut berdasarkan kewenangan terhadap jalan dan saluran di Kota Banda Aceh. Ini penting untuk memastikan perbaikan dapat segera dilakukan tanpa ada hambatan birokrasi,” tambah Edwyn.
Sampai saat ini, Kabid Tata Ruang Dinas PUPR Kota Banda Aceh menuturkan bahwa hasil survei awal menunjukkan tidak adanya kerusakan yang signifikan pada akses jalan menuju venue PON. Sebagian besar kerusakan yang ditemukan masuk dalam kategori rusak ringan. Meskipun demikian, rehabilitasi tetap akan dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan dan keselamatan.
“Kami tidak menemukan kerusakan yang dalam kategori parah atau rusak berat, tetapi perbaikan tetap akan dilakukan untuk memastikan kenyamanan bersama. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk mendukung suksesnya PON XXI mendatang,” ujarnya.
Dinas PUPR Kota Banda Aceh menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung persiapan PON ke-2. Dengan survei yang menyeluruh dan perbaikan yang segera dilakukan, diharapkan infrastruktur di Kota Banda Aceh.
*Kami siap menyambut para atlet, ofisial dan pengunjung dari seluruh Indonesia dengan ucapan Saleum Teuka dan Pemulia Jamee di Kota Banda Aceh,” katanya.
“Kami berharap semua pihak dapat bekerjasama dan memberikan dukungan penuh agar PON ke-21, di Banda Aceh dapat berjalan dengan lancar dan sukses. Ini adalah kebanggaan Aceh dan Kota Banda Aceh serta kita bersama,” tutup Edwyn.
Dengan upaya yang gigih dari Dinas PUPR Banda Aceh, diharapkan pelaksanaan PON ke-21 akan berlangsung sukses dan membawa dampak positif bagi perkembangan infrastruktur dan perekonomian daerah.(WD/*)