“Kere Tapi Aktif”: Semangat Kreatif Dakwah Digital Penyuluh P3K Kemenag Banda Aceh

Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 27 Aceh Besar hari ini merayakan Hari Anak Nasional tahun 2025 dengan penuh semangat dan keceriaan. Acara yang bertajuk "Pagi Ceria" ini dipusatkan di halaman madrasah dan disiarkan secara langsung melalui akun Instagram resmi MIN 27 Aceh Besar, Rabu, 23 Juli 2025. FOTO/DOK MIN 27 ACEH BESAR

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh— Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Banda Aceh, H. Salman, M.Pd, membuka secara resmi kegiatan Pelatihan Pembuatan Konten Kreatif bagi para penyuluh agama Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), yang digelar di aula Kantor Kemenag setempat, Rabu, 23 Juli 2025.

Dalam arahannya, H. Salman mengajak seluruh penyuluh untuk mengubah paradigma dakwah agar lebih relevan dan menarik di era digital. Ia menekankan pentingnya kreativitas dalam berdakwah. “Kita mungkin dipandang ‘kere’, dalam artian tidak berdasi, tidak glamour, tapi kita harus tetap aktif dan kreatif. ‘Kere tapi aktif’, itulah semangat kita. Mari manfaatkan kelebihan kita untuk berdakwah. Ini adalah tugas utama sebagai penyuluh agama,” tegasnya, disambut antusias peserta.

Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kemenag Kota Banda Aceh, Dr H Akhyar SAg MAg dalam laporannya menyampaikan bahwa pelatihan ini diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari penyuluh agama P3K. Kegiatan ini menghadirkan para pemateri profesional yang telah berpengalaman dalam dunia konten kreatif dan produksi film pendek.

Lebih lanjut, Kasi Bimas Islam yang sebenarnya bertugas di Kantor Kemenag Kabupaten Aceh Besar ini mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal menuju transformasi dakwah berbasis media digital. “Kita akan mengarahkan dakwah ke arah digital, terutama melalui media sosial, agar pesan-pesan keagamaan lebih mudah diterima oleh masyarakat luas, terutama generasi muda,” jelasnya.

Pelatihan ini berlangsung selama satu hari penuh dan menjadi momentum penting dalam mendorong penyuluh agama untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman, tanpa meninggalkan substansi dakwah itu sendiri.(Herman)

Exit mobile version