Ceramah di Kemenag Aceh Besar, Kandidat Doktor UIN Jakarta: Halal Bi Halal Bukan Sekadar Budaya

Ustaz H. Muhammad Nasril, Lc., MA., Foto : Herman

Kabarnanggroe.com, Aceh Besar — KANDIDAT doktor dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ustaz H. Muhammad Nasril, Lc., MA., menjadi penceramah dalam acara Halal Bi Halal dan Peusijuk Jamaah Haji ASN Kementerian Agama Aceh Besar dan keluarga yang digelar di Aula PLHUT, Jantho.

Dalam tausiyahnya, Ustaz Nasril mengajak hadirin untuk menjaga semangat Ramadhan yang baru saja berlalu, dengan terus melestarikan amalan-amalan baik yang telah dilatih selama sebulan penuh.

“Ramadhan memang telah usai, tapi ruhnya jangan ikut pergi. Kita telah ditempa untuk menahan diri, memperbanyak amal, memperbaiki akhlak, dan mendekat kepada Allah. Jangan biarkan semua itu menguap begitu saja,” pesannya.

Ia mengingatkan pentingnya menjaga kemabruran Ramadhan dengan melanjutkan kebiasaan baik dan amalan seperti menjaga salat, membaca Al-Qur’an, qiamullail,bersedekah, serta menjaga lisan dan hati dari hal sia-sia.

“Istiqamah itu mahal dan sangat dicintai Allah. Ia mencakup akidah, ibadah, muamalah, dan dakwah,” ujarnya sambil mengutip QS. Hud ayat 112 dan sabda Rasulullah SAW: “Qul aamantu billah tsumma astaqim.”

Lebih lanjut, ia mengajak jamaah merenungkan lirik nasyid yang dipopulerkan Syaikh Mishary Rasyid: “Apakah engkau memiliki amalan tersembunyi yang hanya Allah yang tahu? Apakah engkau sudah mempersiapkan amalan yang akan kau bawa ketika bertemu dengan-Nya?”

Ustaz Nasril juga menekankan bahwa Halal Bi Halal bukan hanya budaya, tetapi sarat makna Islam: ta’aruf (saling mengenal), tafahum (saling memahami), dan tasamuh (saling memaafkan).

“Halal Bi Halal bukan hanya berjabat tangan. Ini tentang membersihkan hati, memperbaiki hubungan, dan memperkuat sinergi. Apalagi sebagai ASN Kemenag, kita memikul amanah besar: menjadi pelayan umat,” jelasnya.

Momentum Syawal, menurutnya, adalah saat tepat untuk merekatkan kembali silaturahmi yang sempat renggang karena kesibukan atau perbedaan. Halal Bi Halal adalah bentuk nyata dari ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah basyariyah.

Nasril mengajak ASN menjadikan momen ini sebagai titik balik untuk memperkuat integritas, etos kerja, dan komitmen terhadap pelayanan publik.

“Sungguh indah hidup jika hati saling berjabat, saling melupakan kesalahan, dan mendoakan ampunan untuk sesama. Yang paling indah: kita semua rindu kepada hati sang kekasih, Nabi Muhammad SAW,” tambahnya.

Peusijuk dan Pesan untuk Jamaah Haji

Dalam tausiyahnya, Ustaz Nasril juga menyampaikan selamat kepada calon jemaah haji atas terpilihnya mereka sebagai tamu Allah.

“Haji adalah ibadah puncak. Bukan hanya ritual, tapi juga proses penyucian jiwa dan penguatan akhlak,” ujarnya.

Ia berpesan empat hal kepada para calon jamaah untuk Luruskan niat, Haji bukan untuk gelar, tapi untuk mencari ridha Allah.

Kemudian menjaga akhlak, Haji mabrur adalah yang bebas dari kata-kata kotor dan perbuatan fasik. Lalu Bersabar: Haji adalah ujian fisik dan emosional. Dan Doakan yang belum berangkat: Doa jamaah haji sangat mustajab.

“Semoga Allah mudahkan perjalanan kalian, kuatkan fisik dan mental, serta kembalikan kalian dalam keadaan mabrur dan membawa perubahan positif,” tutupnya.

Ia mengajak seluruh ASN dan jamaah haji menjadikan momen ini sebagai energi baru untuk membangun perubahan: ASN yang bersih, profesional, dan melayani, serta jamaah haji yang menjadi teladan akhlak sekembalinya dari Tanah Suci.

Kakankemang Aceh Besar H. Saifuddin, SE melakukan peusijuek (tepung tawar) bagi 39 jemaah haji dalam jajaran Kemenag Aceh Besar.

Para jemaah haji yang dipeusijuek merupakan para ASN Kemenag Aceh Besar dan keluarganya yang akan berangkat menuju Tanah Suci pada tahun 1446 H, baik sebagai petugas haji maupun sebagai jemaah.

Kakankemenag Aceh Besar Saifuddin mengatakan, menjadi bagian dari jamaah haji adalah sebuah kemuliaan, kehormatan dan anugerah dari Allah swt, menjadi orang-orang terpilih yang mendapat panggilan-Nya untuk menunaikan ibadah haji di Tanah Suci, Kota Makkah Al-Mukarramah dan juga berziarah ke makam baginda Rasulullah saw di Madinah Al-Munawwarah.

Acara peusijuk jama’ah haji dan halal bi halal tersebut dihadiri Kasubbag TU, para Kasi, Pokjaluh, Apri, K3M Madrasah dan ASN Kemenag Aceh Besar. (Herman)

Exit mobile version