Pemkab Aceh Tenggara Teken MoU dengan PT Kudeungoe Sugata Indonesia

* Menyokong Produktivitas Kakao

Bupati Aceh Tenggara diwakili Sekda Agara Yusrizal menandatangani kerjasama PT. Kudeungoe Sugata Indonesia terkait produktivitas Kakao, di Desa Lawe Bekung Tampahan Kecamatan Badar Kabupaten Aceh Tenggara, Selasa (20/5/2025). FOTO/ DISKOMINFO AGARA

Kabarnanggroe.com, Kutacane – Dalam menyokong produktivitas Kakao yang ada di Aceh Tenggara, Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara tandatangani Memorandum Of Undertanding (MOU), dengan PT. Kudeungoe Sugata Indonesia. Selasa (20/5/2025). Penandatangan dilakukan di perkebunan milik masayrakat Desa Lawe Bekung Tampahan Kecamatan Badar Kabupaten Aceh Tenggara.

Diketahui, dengan luas lahan mencapai 21.549 Hektare serta produktifitas Kakao sebesar 905 Kg pertahunnya, dengan besaran harga per kilonya 120 ribu, tentunya komuditas tani di bidang Kakao, salah satu termaksud produktifitas hasil kebun terbesar di Aceh Tenggara.

Bupati Aceh Tenggara melalui sekretaris daerah Yusrizal, juga mengatakan komuditas kakao yang ada di Aceh Tenggara termaksud komunidas perkebunan yang sangat penting bagi perekonomian Aceh Tenggara. “Aceh Tenggara memiliki potensi besar untuk meningkatkan produksi dan mutu Kakao. Namun potensi tersebut belum dapat dioptimalkan secara maksimal” Terang Yusrizal.

Sebagai langkah kongret untuk memaksimalkan produktifitas dan mutu kakao, pemerintah kabupaten Aceh Tenggara menyambut baik atas program Kebun Entres dan Kebun Induk yang diusung oleh PT. Kudeungoe Sugata Indonesia. “Untuk memaksimalkan produktifitas dan mutu Kakao, pemerintah Aceh tenggara sangat menyambut baik adanya program kebun Entres dan kebun induk ini, sebagai langkah kongkrit dalam mendukung upaya peningkatan produktifitas Kakao di Aceh Tenggara.” Ungkap Yusrizal.

Program tersebut bukan hanya meningkatkan produktifitas dan mutu kakao namun program entres juga melahirkan kualalitas kakao yang bersertifikat, sekaligus entres dapat mendukung peremajaan kebun serta memperkuat kapasitas para petani dalam penerapan tehknik budidaya kakao yang berkelanjutan.

Yusrizal berharap program yang akan dijalankan mampu meningkatkan kesejahteraan petani serta memperkuat posisi Aceh Tenggara sebagai sentral kakao unggulan. “kita juga patut bersyukur bahwa pengembangan kakao ini berjalan dengan program lanskap berkelanjutan.” Harapnya.

Tidak hanya berhenti di ptogram entres, Yusrizal juga mengajak dari seluruh pihak intansi pemerintah maupaun swasta seperti NGO, CSO serta masyarakat untuk terus berkolaborasi dibidang perkebunan kakao.

Bukan hanya dalam mengelolaan produktifitas dan mutu kakao PT. Kudeuonge Sugata Indonesia juga akan membeli bibit kakao yang berkualitas dari Aceh Tenggara. Diketahui PT. Kudeuonge Sugata Indonesia juga berkerjasama dengan yaysaan independen dari swiss yaitu yaysan Swisscontact, yang berfokus pada pembangunan ekonomi berkelanjutan di negara-negara yang berembang.

Dihadiri oleh Bupati Aceh Tenggara diwakilkan Sekretaris Daerah Yusrizal, perwakilan Dandim 0108/Agara, perwakilan Kejaksaan Negeri Aceh Tenggara, perwakilan Pengadilan Negeri Aceh Tenggara, perwakilan Mahkamah Syari’ah, Ketua MAA Thalib Akbar, Asisten Administrasi Umum Jamanudin, Kepala Bappeda Syahroel Desky, Kepala Dinas Pertanian Riskan, Camat Badar Nawar Fika, perwakilan Yayasan Swisscontact Christiani Rini, perwakilan PT.Kudeungoe Sugata Indonesia, dan para petani Kakao.(Ilyas/*)

Exit mobile version