Kabarnanggroe.com, Jakarta – Ormas Persaudaraan Muslimah (Salimah) tengah gencar melaksanakan gerakan wakaf di seluruh level struktur. Gerakan wakaf yang dikenal dengan nama GARDU (Gerakan Wakaf Dua Ribu) sudah berjalan sejak November 2020. Khusus tahun 2022, Salimah mengangkat program gerakan 1 juta wakif untuk keluarga Indonesia yang dimulai sejak 10 November lalu.
Hal ini diungkapkan Ketua Umum Salimah pada peringatan hari ibu PP Salimah di Jakarta ( (20/12/22). Dijelaskan, dalam program GARDU, Salimah menerima wakaf sebesar minimal Rp 2.000 setiap Jumat dari pengurus, anggota Salimah, dan masyarakat umum.
Ketua Umum Salimah, Etty Praktiknyowati menjelaskan, wakaf merupakan upaya untuk menempatkan nilai harta pada posisi yang tepat.
“Wakaf sejatinya adalah melepas segala harta yang dititipkan Allah kepada kita untuk diserahkan kembali kepada Allah dan dimanfaatkan untuk yang membutuhkan agar lebih baik kualitas kehidupannya. Gerakan wakaf juga merupakan ungkapan kasih sayang para ibu kepada keluarga, masyarakat, dan bangsanya, agar terbangun suasana sakinah mawaddah wa rahmah laksana surga,” tutur Etty.
Menurutnya, pada peringatan hari ibu kali ini Salimah mengangkat tema Gerakan Perempuan Pelopor Wakaf untuk Keluarga Indonesia. Hal ini merupakan wujud nyata peran Salimah dalam merawat dan melanjutkan semangat perjuangan perempuan Indonesia untuk menghadirkan negeri, masyarakat, keluarga, serta kehidupan yang lebih baik kualitasnya.
“Untuk itu, Salimah siap bekerjasama, berkolaborasi dan bersinergi dengan pemerintah, badan, lembaga swasta, dan ormas dalam mencapai visi dan misi untuk kebaikan masyarakat dan bangsa,” ungkapnya.
Sejak program wakaf diluncurkan melalui Lembaga Wakaf Salimah pada tahun 2020, telah terkumpul aset senilai Rp8 Miliar. Selain itu, melalui program 1 juta wakif, Salimah telah menghimpun lebih dari Rp300 juta dari 26.631 wakif. Program ini akan terus digulirkan hingga Ramadhan tahun depan.
Menteri PPPA yang dibacakan oleh staf khusus Menteri PPPA, Ulfa Mawardi, dalam keynote speechnya memberikan apresiasi pada Salimah yang mengangkat tema Gerakan Wakaf Perempuan Pelopor untuk Keluarga Indonesia pada peringatan hari ibu.
“Gerakan ini adalah program yang sangat inovatif dan strategi sebagai model fundraising pembiayaan kegiatan yang sifatnya berkelanjutan untuk ormas Persaudaraan Muslimah dan untuk perempuan Indonesia pada khususnya,” ujarnya.
Dia menyebutkan, gerakan wakaf yang dipelopori oleh Salimah merupakan bukti nyata bentuk pemberdayaan perempuan. Hal ini sejalan dengan salah satu arahan presiden kepada Kementerian PPPA, yaitu pembinaan perempuan dalam bidang kewirausahaan.
Selanjutnya, Ketua DEKS Bank Indonesia, Arif Hartawan, mengajak Salimah bekerjasama dalam meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai ekonomi keuangan syariah. Hal ini untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia.
Arif berharap, dengan struktur Salimah yang tersebar di 34 provinsi dan satu perwakilan luar negeri, Salimah menjadi mitra bagi BI yang sedang melaksanakan tiga pilar program. Pilar pertama adalah pemberdayaan sektor riil, yang BI sangat peduli pada jaminan produk halal. Pilar kedua adalah pemberdayaan sektor keuangan, dan pilar ketiga pemberdayaan sektor literasi.
Peringatan hari ibu PP Salimah diisi dengan talkshow edukasi wakaf yang menghadirkan Direktur Pemberdayaan Zakat Wakaf Kementerian Agama, Tarmizi Tohor, dan Wakil Ketua Badan Wakaf Indonesia, Yuli Yasin. (Cek Man/Sayed M. Husen)