Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Pelatih sepak bola Pra PORA Aceh Besar, Mukhlis Nakata telah siap menyusun line-up 11 pemain inti yang akan berlaga di ajang resmi Pra PORA di Kabupaten Bireuen.
Tim Pra PORA Aceh Besar sudah melaksanakan empat kali uji coba dengan tim senior Aceh Besar dan dua laga persahabatan. Dalam laga ini, bukan untuk mencari kemenangan, tetapi melihat kemampuan pemain dalam mengolah bola berdasarkan posisi yang telah ditentukan, mulai dari bek, gelandang, sayap sampai striker.
Nakata yang merupakan mantan pemain Persiraja Banda Aceh mengaku terus memantau perkembangan permainan anak asuhnya yang masih naik-turun, tetapi secara umum sudah mampu menguasai peran masing-masing di lapangan.
“Pemain ini sudah mampu mengolah bola dengan baik, tetapi berbagai hal lainnya di luar teknis yang harus kembali diperkuat,” jelasnya seusai laga melawan tim Pra PORA Banda Aceh di Stadion PS AMLA, Lapangan Sepak Bola Gampong Lamteungoh, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Sabtu (21/6/2025) pagi.
Dia menyatakan untuk memperkuat kembali peran pemain dalam bertanding laga resmi di Bireuen, maka akan dilaksanakan dua kali latihan lagi di Lapangan PS Lubuk, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar pada Senin (23/6/2025) dan Rabu (25/6/2025) sore.
Diharapkan, beberapa pemain yang cedera, termasuk kiper dapat bergabung dalam latihan terakhir ini, sekaligus mengatur komposisi pemain inti dan cadangan yang akan diturunkan di Bireuen.
Nakata tidak menampik, kualitas pemainnya harus terus ditingkatkan, walaupun sudah baik. “Dalam sepak bola, pemain harus konsisten dalam berlatih dan memahami pola dan strategi yang diterapkan pelatih,” ujarnya.
Sementara itu, pertandingan ini menjadi bagian dari agenda uji coba sekaligus pematangan strategi jelang Pra Pekan Olahraga Aceh (PORA) di Bireuen. Laga tersebut juga menjadi ajang bagi pelatih untuk menilai kesiapan fisik, teknik, dan mental, sekaligus memperbaiki kelemahan yang masih terlihat di lapangan.
Ketua Tim Manajemen Pra PORA Aceh Besar, Mariadi ST MM mengingatkan pemain tetap serius dalam setiap kali bertanding dengan tetap memperhatikan instruksi pelatih, sehingga terbentuk tim yang solid.
“Evaluasi diri itu penting, baik setelah pertandingan maupun dalam latihan. Perhatikan dan laksanakan arahan dari pelatih, karena itulah bekal utama untuk tampil lebih baik,” ujar Mariadi di depan pemain seusai laga melawan tim Pra PORA Banda Aceh.
Dia juga mengingatkan Pra PORA merupakan ajang prestisius yang harus dihadapi dengan performa terbaik. “Ketika nanti tampil di Pra PORA, kita tidak boleh main-main. Tunjukkan performa terbaik, bermainlah dengan hati dan semangat untuk mengharumkan nama Aceh Besar,” ucapnya.
Sedangkan pelatih Tim Pra PORA Aceh Besar, Mukhlis Nakata, menekankan pentingnya meningkatkan kekompakan tim dan menghindari sikap saling menyalahkan saat bermain.
Dia meminta para pemain fokus pada kerja sama tim serta memperbaiki pola permainan agar kesalahan dapat diminimalisir di setiap pertandingan. “Main bola itu harus dengan kepala dingin dan kerja sama yang solid,” harapnya.
“Kurangi kesalahan individu dan jangan saling menyalahkan. Justru kita harus saling menutupi kekurangan satu sama lain,” tegas Mukhlis Nakata.
Mukhlis juga menggarisbawahi laga persahabatan tersebut bukan sekadar uji coba, tetapi juga bagian dari proses evaluasi menyeluruh terhadap kemampuan tim baik secara individu maupun kolektif.
Dia berharap melalui pertandingan seperti ini, para pemain dapat terus berkembang dan semakin siap menghadapi persaingan di ajang laga resmi nantinya di Kabupaten Bireuen.
Seusai arahan, pemain berdoa dan bersalam-salaman dengan pelatih, Ketua Tim Manajemen Pra PORA Aceh Besar, Manajer dan Ketua Askab PSSI Aceh Besar. Seusai mengganti baju, para pemain pulang ke rumah masing-masing dan bersiap berlatih dua kali lagi.(Wahyu/Muh)