Daerah  

Buka Turnamen Bulutangkis HUT PGRI, Pj Wali Kota Banda Aceh Sebut Guru Pahlawan Paling Berjasa

Pj Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq pukul bola pertama saat membuka turnamen bulutangkis dalam rangka Hari Ulang Tahun Ke-77 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Banda Aceh dan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2022,di GOR Dekranasda, Banda Aceh, Sabtu, (19/11/2022) FOTO/ PROKOPIM PEMKO BANDA ACEH

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Pj Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq resmi membuka event turnamen bulutangkis dalam rangka Hari Ulang Tahun Ke-77 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Banda Aceh dan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2022.

Turnamen yang di ikuti puluhan guru se Kota Banda Aceh tersebut digelar di GOR Dekranasda, Sabtu, (19/11/2022) dengan mengangkat tema Guru Bangkit, Pulihkan Pendidikan, Indonesia Kuat, Indonesia Maju.

Amatan di lokasi, usai membuka turnamen tersebut, Pj wali kota berkesempatan bermain bulutangkis bersama Kadis Pendidikan Sulaiman Bakri, Direktur Perumdam Tirta Daroy T Novizal Ayub dan sejumlah pengurus PGRI Kota Banda Aceh.Pj wali kota dalam sambutan menyampaikan apresiasi dan mendukung seluruh rangkaian kegiatan menjelang HUT PGRI ke 77 dan HGN 2022.

“Kami senantiasa memberikan ruang bagi guru untuk terus berinovasi dan mengeluarkan potensi serta ide kreatif. Dengan begitu, para guru ini dapat terus mengembangkan diri yang kelak bisa bermanfaat bagi dirinya sendiri, sekolah, maupun untuk siswanya,” kata Bakri Siddiq.

Bakri Siddiq juga mengatakan profesi guru bukan sekadar sebuah pekerjaan, melainkan satu tugas mulia demi menyiapkan masa depan generasi bangsa.

“Bagi saya pribadi, guru bukanlah pahlawan tanpa tanda jasa, tapi pahlawan yang paling banyak berjasa, karena peran dari seorang guru tak hanya mendidik dan mengajar saja, namun juga melahirkan dan mencetak orang-orang hebat,” sebut Bakri Siddiq.

Dalam kesempatan tersebut, Pj wali kota juga meminta kepada seluruh guru untuk membiasakan berbahasa Aceh di lingkungan sekolah, yang bertujuan untuk menjaga dan memelihara kelestarian bahasa indatu.

“Penggunaan bahasa Aceh sebagai kearifan lokal perlu kiranya terus dibudayakan terutama di lingkungan sekolah, untuk menanamkan rasa bangga menjadi orang Aceh kepada generasi kita di masa depan,” harap Bakri Siddiq.(Tamam/*)

Exit mobile version