Kabarnanggroe.com, Bireuen – Dosen Pascasarjana UIN Ar-Raniry yakni, Ustaz Dr HA Mufakhir Muhammad MA mengkritisi kondisi dan realitas umat Islam sekarang ini yang banyak melalaikan shalat. Suatu ironi di Aceh, banyak orang tua, kaula muda pria dan wanita, cukup banyak yang abai terhadap perintah dan ibadah shalat.
Hal itu disampaikan Ustaz Mufakhir dihadapan ribuan hadirin dan Forkompimda yang memadati Masjid Agung Sultan Jeumpa Kabupaten Bireuen dalam rangka memperingati Israk Mi’raj Nabi Muhammad saw tahun 1444 Hijriah, Senin pagi (20/2/2023. ). “Mari kita kembali pada fitrah kemanusiaan kita untuk menyembah Allah Swt dengan benar,” pintanya.
Ustaz Mufakhir menguraikan, perintah yang diterima Rasulullah kala itu berupa ibadah shalat 50 waktu dalam satu hari, namun Nabi Muhammad saw meminta keringanan pada Allah, sehingga perintah tersebut menjadi lima waktu dalam sehari. Sejak itulah umat muslim harus melakukan shalat wajib lima waktu.
Pada bagian lain ceramahnya, calon anggota DPD RI ini mengisahkan peristiwa yang terjadi 27 Rajab tahun kedelapan kenabian. “Ini merupakan perjalanan suci Nabi Muhammad saw dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa hingga naik ke Sidratul Muntaha dalam satu malam,” jelasnya.
Israk berarti perjalanan Nabi Muhammad saw dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Yerussalem dengan menaiki Buraq, sedangkan Mi’raj adalah perjalanan Nabi Muhammad saw dari bumi ke Sidratul Muntaha bersama Malaikat Jibril. Selama menapaki langit ketujuh, Rasulullah saw sempat bertemu dengan beberapa nabi.
Ustaz Mufakhir menguraikan, Rasulullah saw bertemu Nabi Adam di langit pertama, Nabi Isa di langit kedua, Nabi Yusuf di langit ketiga, Nabi Idris di langit keempat, Nabi Harun di langit kelima, serta Nabi Musa di langit keenam. Adapun di langit ketujuh bertemu dengan Nabi Ibrahim, baru kemudian Nabi Muhammad saw tiba di Sidratul Muntaha sebagai akhir dari perjalanan dalam menerima perintah Allah.
Sementara itu Pj Bupati Bireuen dalam sambutan yang dibacakan oleh Sekda Kabupaten Bireuen Ir Ibrahim Ahmad, MSi mengatakan, momentum peringatan Israk Mi’raj dapat mempertebal keimanan umat Islam dalam menjalankan semua perintah Allah, terutama ibadah shalat. “Paling penting pula menjauhi seluruh larangan-Nya,” tegasnya. (Herman/Sayed M. Husen)