Kabarnanggroe.com, Kota Jantho — Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar menegaskan kembali pentingnya imunisasi dasar lengkap sebagai langkah strategis untuk melindungi anak-anak dari berbagai penyakit menular yang dapat berakibat fatal. Upaya ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya pada kelompok usia rentan seperti bayi dan balita.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Aceh Besar, Neli Ulfiati SKM MPH, menyampaikan bahwa imunisasi merupakan hak dasar setiap anak yang tidak hanya berdampak pada kesehatan individu, tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan kekebalan komunitas atau herd immunity.
“Imunisasi bukan sekadar program rutin pemerintah. Ini adalah bentuk perlindungan jangka panjang terhadap anak-anak kita dari penyakit berbahaya seperti polio, campak, TBC, hepatitis, dan difteri. Setiap anak berhak tumbuh sehat, dan imunisasi adalah kunci untuk mewujudkannya,” ujar Neli, di Kota Jantho, Aceh Besar, Jumat (18/7/2025).
Ia menjelaskan, cakupan imunisasi dasar lengkap di Aceh Besar masih berada di bawah target nasional. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Aceh Besar, capaian imunisasi dasar lengkap pada tahun 2024 baru menyentuh angka 25 persen. Sedangkan hingga pertengahan tahun 2025, baru mencapai 14 persen.
“Angka ini tentu masih jauh dari harapan. Kita menargetkan setidaknya 80 persen anak di Aceh Besar mendapatkan imunisasi dasar lengkap hingga akhir tahun ini. Untuk itu, kami menggencarkan berbagai strategi, mulai dari edukasi, layanan langsung ke masyarakat, hingga memperkuat kemitraan lintas sektor,” tambahnya.
Neli menekankan bahwa salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah kurangnya informasi dan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya imunisasi, serta adanya hoaks yang beredar terkait vaksin.
“Masih ada masyarakat yang ragu karena informasi yang tidak benar. Inilah pentingnya edukasi dari tenaga kesehatan, tokoh masyarakat, dan tokoh agama agar masyarakat tidak termakan hoaks,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh Besar, Ns Rina Karmila SKep MKep, turut menjelaskan bahwa seluruh vaksin yang digunakan dalam program imunisasi nasional telah melewati berbagai uji klinis ketat dan telah mendapatkan izin dari lembaga-lembaga kredibel seperti WHO dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
“Semua vaksin yang diberikan dalam program ini aman dan sudah terbukti efektif. Jangan ragu. Justru dengan imunisasi, kita mencegah munculnya wabah dan bisa menyelamatkan banyak nyawa,” tegas Rina.
Rina juga menguraikan bahwa imunisasi dasar lengkap terdiri dari beberapa jenis vaksin yang diberikan secara bertahap sesuai dengan usia anak. Di antaranya adalah vaksin Hepatitis B, BCG, DPT-HB-Hib, Polio, dan campak. Pemberian vaksin ini dimulai sejak bayi baru lahir hingga usia dua tahun, ditambah dengan imunisasi booster untuk menjaga daya tahan tubuh tetap optimal.
“Imunisasi harus lengkap dan tepat waktu. Tidak cukup hanya satu atau dua jenis vaksin. Kombinasi dan jadwal yang tepat adalah yang memberikan perlindungan maksimal,” jelasnya.
Dinas Kesehatan Aceh Besar juga terus memperluas akses layanan imunisasi, terutama bagi masyarakat di wilayah terpencil. Program imunisasi jemput bola menjadi salah satu solusi untuk mengatasi tantangan geografis di sejumlah kecamatan yang sulit dijangkau.
“Kami berupaya keras untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Melalui kerja sama dengan puskesmas, posyandu, aparatur gampong, dan tokoh agama, kami menggelar imunisasi door-to-door agar anak-anak tetap mendapatkan hak mereka untuk sehat,” tambah Rina.
Selain pelayanan langsung, sosialisasi secara intensif juga dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Edukasi ini menyasar para orang tua, khususnya ibu-ibu rumah tangga, agar memahami bahwa imunisasi bukan hanya kebutuhan medis, melainkan juga bentuk perlindungan dan tanggung jawab sosial.
“Dengan kerja sama semua pihak, insyaAllah kita bisa mencapai target cakupan. Ini adalah kerja bersama, bukan hanya tugas dinas kesehatan semata,” imbuhnya.
Menutup keterangannya, Neli Ulfiati mengajak seluruh masyarakat Aceh Besar untuk berperan aktif dalam menyukseskan program imunisasi.
“Anak-anak adalah aset masa depan. Mari kita jaga mereka dari ancaman penyakit yang bisa dicegah. Imunisasi bukan pilihan, tapi keharusan demi generasi Aceh Besar yang sehat, cerdas, dan tangguh,” pungkas Neli penuh harap.(Wahyu)