Kabarnanggroe.com, KOTA JANTHO – Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Aceh Besar menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H/2025 M, Selasa (16/9/2025), di kompleks madrasah setempat. Acara berlangsung meriah dengan kehadiran Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Besar, H. Saifuddin, SE beserta istri yang juga Ketua DWP Kemenag Aceh Besar, Ny. Yasmaidar, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah H. Suryadi, S.Ag, para ASN Kantor Kemenag, kepala madrasah se-Aceh Besar, tokoh masyarakat, serta undangan lainnya.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan penampilan tarian kreasi MINSA, nasyid, pidato Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, hingga pertunjukan bercerita oleh siswa-siswi MIN 1 Aceh Besar. Kepala MIN 1 Aceh Besar dalam sambutannya menekankan pentingnya menjadikan momen Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai sarana memperkuat kecintaan kepada Rasulullah dengan meneladani akhlak mulia beliau dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kesempatan tersebut, Kakankemenag Aceh Besar, H. Saifuddin, SE menyampaikan pesan bahwa peringatan Maulid Nabi bukan hanya sebatas seremoni, tetapi juga momentum untuk merenungkan, meneladani, dan mengamalkan ajaran Rasulullah SAW. Ia juga mengapresiasi kesiapan serta kemeriahan acara Maulid di MIN 1 Aceh Besar yang turut menghadirkan menu khas Aceh, kuwah beulangong. “Selain menjadi syiar, ini juga bagian dari melestarikan kuliner nusantara dengan satu rasa dan sejuta cerita,” ujar Saifuddin sambil berseloroh.
Adapun penceramah dalam peringatan Maulid Nabi kali ini adalah Ustadz Iswar Nurdin, M.Ag, dari Pesantren Babun Najah Ulee Kareng, asal Ie Masen Kayee Adang. Dalam ceramahnya, ia menyoroti tantangan generasi muda yang banyak terpengaruh oleh dunia digital sehingga kurang memahami sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW. Ia mengajak siswa-siswi untuk memperbanyak shalawat dan menumbuhkan kembali semangat cinta kepada Rasulullah. “Semoga peringatan Maulid menjadi penambah cinta kepada Baginda Nabi dan mampu melahirkan generasi madrasah yang berprestasi serta berakhlakul karimah,” pesan Ustadz Iswar.
Ceramah berlangsung interaktif dan penuh antusiasme. Dengan gaya khasnya yang santai dan humoris, Ustadz Iswar mengajak siswa menjawab pertanyaan seputar sejarah Nabi Muhammad SAW. Siswa yang berhasil menjawab dengan benar mendapatkan hadiah menarik, sehingga suasana semakin hidup sekaligus edukatif. (Abrar)