Kabarnanggroe.com, Kota Jantho – Mewakili Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto SSTP MM, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Besar M Ali SSos MSi, membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Manajemen Risiko yang diikuti oleh staf PDAM Tirta Mountala Aceh Besar, di Ruang Rapat PDAM Tirta Mountala di Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar, Senin (16/12/2024).
Pembukaan Bimtek tersebut diwarnai dengan penyerahan cinderamata oleh Asisten II M Ali SSos yang didampingi Direktur PDAM Tirta Mountala Aceh Besar Ir Sulaiman MSi, kepada Kepala Perwakilan BPKP Aceh Supriyadi SE Ak MM. Bimtek tersebut, dijadwalkan akan berlangsung hingga 18 Desember 2024.
Pada kesempatan itu, M Ali menyampaikan pesan dari Pj Bupati Muhammad Iswanto, terkait pentingnya penerapan manajemen risiko untuk mendukung efektivitas dan efisiensi perusahaan daerah. “Manajemen risiko penting untuk membantu perusahaan menghadapi tantangan dan meminimalkan dampak negatif. Dengan sistem yang baik, pengambilan keputusan menjadi lebih efektif, dan kualitas pelayanan kepada masyarakat meningkat,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi PDAM Tirta Mountala yang telah melindungi karyawannya melalui BPJS Ketenagakerjaan. “Asuransi ini penting untuk melindungi pegawai dari risiko kecelakaan kerja maupun lainnya. Ini menunjukkan tanggung jawab perusahaan kepada karyawan,” tambahnya.
Asisten II M Ali berharap, melalui Bimtek tersebut peserta dapat memahami dan mengimplementasikan manajemen risiko dengan baik, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai lebih efektif. “Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, bimtek ini saya nyatakan dibuka,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BPKP Aceh Supriyadi SE Ak MM, menyoroti perkembangan tata kelola yang terus berevolusi, dari Good Corporate Governance (GCG) menjadi Governance, Risk, and Compliance (GRC), hingga kini mengarah pada Environmental, Social, and Governance (ESG). “Perusahaan tidak hanya fokus pada internal, tetapi juga harus peduli pada lingkungan sekitar,” ucapnya.
Supriyadi turut membahas peran PDAM dalam pengelolaan air bersih, termasuk tantangan seperti kekeringan dan kualitas air baku. Ia menyebut contoh PDAM di berbagai daerah yang berhasil mengatasi tantangan melalui inovasi, seperti kerjasama pemerintah dengan swasta untuk mengolah air laut. “PDAM harus memiliki SOP yang jelas dalam mengantisipasi risiko seperti kekeringan, sehingga pelayanan kepada masyarakat tetap optimal,” tegasnya.
Sebelumnya, Direktur PDAM Tirta Mountala Aceh Besar Ir Sulaiman MSi menyatakan, para peserta harus serius mengikuti Bimtek tersebut. Menurutnya, implementasi manajemen risiko sangat penting untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Oleh karena itu, ia menegaskan, pengelolaan risiko adalah salah satu upaya strategis untuk menjamin kemajuan perusahaan secara struktural dan manajerial.
“Bimtek ini adalah langkah untuk meningkatkan pemahaman tentang manajemen risiko, agar perusahaan dapat berjalan lebih baik ke depannya. Kami berharap ilmu yang didapat hari ini dapat ditransfer kepada rekan-rekan lain yang tidak dapat hadir, sehingga penerapannya bisa merata di semua tingkatan,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya inovasi dan adaptasi terhadap perubahan zaman, terutama di era teknologi saat ini. “Hari ini harus lebih baik dari kemarin. Kita tidak boleh hanya bekerja biasa-biasa saja, tapi harus luar biasa. Teknologi terus berkembang, dan kita harus cepat membaca serta mengikutinya agar bisa menjadi yang terdepan,” katanya.
Direktur PDAM Sulaiman berharap, Bimtek tersebut menjadi momentum untuk membawa perubahan positif di PDAM Tirta Mountala. “Dengan penerapan manajemen risiko, kita dapat memastikan perusahaan tetap maju dan kokoh di tengah tantangan yang ada,” pungkasnya.(WD)