TRH Bincang Asik Ekonomi Kreatif bersama Pelaku Ekraf

Menteri Ekonomi Kreatif Indonesia, Teuku Riefky Harsya, melaksanakan bincang asik terkait ekonomi kreatif bersama pelaku ekonomi kreatif dan pemuda Kota Banda Aceh di Soba Coffe, Banda Aceh, Jumat (15/11/2024). FOTO/ALFARIZI

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Usai nonton bareng match Indonesia Vs Jepang. Menteri Ekonomi Kreatif Indonesia, Teuku Riefky Harsya, melaksanakan bincang asik terkait ekonomi kreatif bersama pelaku ekonomi kreatif dan pemuda Kota Banda Aceh di Soba Coffe, Banda Aceh, Jumat (15/11/2024).

Menurutnya, ekonomi kreatif memiliki 17 sub sektor. Artinya ekonomi kreatif sangat luas sekali, kemudian ekonomi kreatif ini juga setiap sub sektor tadi mempunyai ekosistem masing-masing.

“Teman-teman pelaku ekonomi kreatif pasti memahaminya, mulai dari mempunyai ide, kemudian mulai diproduksi kemudian didistribusi dan bagaimana ini sampai ke konsumen. Jadi setiap sub sektor itu pun ada ekosistemnya,” katanya

Ia menyampaikan, memang ekonomi kreatif ini sesuatu gerakan ekonomi baru yang menjadi tulang punggung ekonomi di berbagai negara saat ini. Jika dipahami, dulu ada ekonomi agricultur, itu lebih erat kaitannya dengan perkebunan.

“Aceh juga waktu itu pernah ada VOC ada Belanda jadi Nusantara juga begitu, itulah yang dieksploitasi, salah satunya karya dan hasil kebun serta sebagainya,” ujar TRH

Suasa bincang asik terkait ekonomi kreatif bersama pelaku ekonomi kreatif dan pemuda Kota Banda Aceh bersama
Menteri Ekonomi Kreatif Indonesia, Teuku Riefky Harsya, di Soba Coffe, Banda Aceh, Jumat (15/11/2024). FOTO/ALFARIZI

Selanjutnya, TRH menyampaikan, ekonomi beresolusi menjadi industri pasar modal, di situ dibangunlah pabrik-pabrik dan sebagainya. Tetapi zaman sekarang, ekonomi menjadi sangat berkembang, baik itu di negara-negara besar di Asia seperti Korea Jepang Cina hingga negara-negara tetangga.

“Kita sudah mulai di Indonesia, kemudian setelah disentuh kreativitas dibikin logonya maka usaha ataupun industri itu berubah menjadi ekonomi kreatif, tetapi memang perlu pendampingan,” terangnya.

Teuku Riefky mengatakan, saat ini tinggal bagaimana pengembangannya, karena ekonomi kreatif ini akan membuka lapangan pekerjaan bagi mereka ayang belum mempunyai usaha kecil. Karena bisa menambah pendapatan, di dunia manapun di negara manapun ekonomi kreatif Ini adalah mesin ekonomi baru.

“Memang banyak tantangannya, namun saat ini Indonesia secara khusus memiliki Kementrian Ekonomi Kreatif. Harapannya, didaerah baik provinsi maupun kabupaten memiliki Dinas Ekonomi Kreatif. Ini akan memudahkan koordinasi dan pengembangan ekonomi baru yang ada di Aceh,” pungkasnya.

Turut hadir, calon Wali Kota Banda Aceh, H. Aminullah Usman, SEAk. MM, Wakil Wali Kota Banda Aceh, H Isnaini Husda, SE, Ketua DPD Partai Demokrat Aceh, Pengurus DPD Partai Demokrat, Anggota BPOKK Partai Demokrat, anggota DPR Aceh serta DPRK Banda Aceh dari Fraksi Demokrat dan Partai PAN. (AMZ)

Exit mobile version