Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Universitas Syiah Kuala (USK) resmi melepas sebanyak 2.200 mahasiswa untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Periode XXVII dan KKN Literasi Tahun 2025, denga mengangkat tema “Revitalisasi dan Komersialisasi Produk Unggulan Gampong.” yang berlangsung di AAC Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh, Senin (16/6/2025).
Sebanyak 1.200 mahasiswa akan menjalankan KKN Reguler, sementara 1.000 lainnya mengikuti KKN Literasi. Kegiatan pengabdian ini akan difokuskan di wilayah Kabupaten Aceh Besar, meliputi delapan kecamatan: Lhoknga, Leupung, Ingin Jaya, Simpang Tiga, Peukan Bada, Darul Imarah, Darul Kamal, dan Lhoong.
Wakil Rektor I USK, Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si., IPU, dalam sambutannya mewakili Rektor USK, menyampaikan bahwa kehadiran mahasiswa di tengah masyarakat harus menjadi “jantoeng hate rakyat Aceh”. Ia menekankan pentingnya kemampuan adaptasi dan komunikasi mahasiswa dalam membangun hubungan sosial dengan masyarakat desa tempat mereka bertugas.
“Mahasiswa harus mampu membaca kebutuhan masyarakat, membangun kepercayaan, serta menjadi bagian dari visi pembangunan gampong ke depan,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Aceh Besar, Muharram Idris, yang turut hadir dan ikut membekali mahasiswa dalam acara tersebut, menyampaikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan KKN di wilayahnya. Ia menegaskan bahwa pemerintah pusat mendorong setiap gampong memiliki Koperasi Merah Putih sebagai wadah penguatan ekonomi rakyat.
Muharram mengungkapkan bahwa salah satu fokus utama pembangunan di Aceh Besar adalah penguatan sektor pertanian sebagai pondasi ketahanan pangan. Saat ini, sekitar 60 persen wilayah Aceh Besar merupakan lahan pertanian, dan sebagian besar masyarakat menggantungkan hidup dari sektor tersebut.
Namun, ia juga mengungkapkan adanya tantangan serius yang dihadapi masyarakat, khususnya petani dan pelaku UMKM pemula. “Banyak masyarakat yang mengalami trauma dalam memulai usaha, karena belum memahami strategi pemasaran dan promosi. Akibatnya, hasil pertanian seperti cabai sering dijual dengan harga jauh lebih murah dari pasar, sehingga menimbulkan kerugian,” jelasnya.
Karena itu, Syech Muharram berharap kehadiran mahasiswa KKN dapat mendampingi para petani dan pelaku usaha kecil untuk meningkatkan nilai jual produk serta memperkuat ekonomi lokal. “Saya ingin budaya menanam kembali digalakkan. Hasil panen jangan hanya dikonsumsi, tapi bisa dikomersialkan menjadi sumber penghasilan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Bupati Aceh Besar juga mendorong lahirnya inovasi digital seperti aplikasi atau platform media yang mampu menjadi wadah promosi dan pemasaran produk usaha masyarakat. Hal ini penting untuk mendukung tumbuhnya UMKM baru di Aceh Besar, seiring dengan meningkatnya minat masyarakat untuk memulai usaha di sektor pertanian dan pangan.
“Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan institusi pendidikan, KKN kali ini diharapkan menjadi momentum strategis untuk memperkuat sinergi antara mahasiswa dan masyarakat dalam membangun kemandirian ekonomi desa melalui penguatan sektor unggulan lokal,” pungkasnya.(Tamam)