Kemenkes Imbau Jemaah Haji Waspadai Penularan MERS-CoV

Arsip - Struktur virus MERS-CoV2. ANTARA/INFOGRAFIS ANTARA.

Kabarnanggroe.com, Jakarta – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau seluruh jemaah haji asal Indonesia untuk tetap waspada terhadap risiko penularan penyakit Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) selama menjalankan ibadah di Tanah Suci.

“Meskipun kasus MERS-CoV di Arab Saudi relatif sedikit dan dalam kendali, kewaspadaan tetap harus dijaga oleh seluruh jemaah dan petugas haji,” ujar Kepala Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, dr. Mohammad Imran, di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Jumat (16/5), sebagaimana dikutip dari siaran pers resmi di Jakarta.

Menurut informasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Kementerian Kesehatan Arab Saudi melaporkan sembilan kasus terkonfirmasi MERS-CoV yang terjadi antara 1 Maret hingga 21 April 2025. Delapan kasus ditemukan di wilayah Riyadh dan satu kasus di Hail. Dari jumlah tersebut, dua orang dilaporkan meninggal dunia.

Imran mengungkapkan bahwa tujuh kasus di Riyadh melibatkan tenaga kesehatan yang tertular melalui infeksi nosokomial saat merawat seorang pasien positif MERS-CoV. “Hal ini menandakan adanya risiko penularan yang signifikan, terutama di fasilitas layanan kesehatan,” ujarnya.

MERS-CoV adalah penyakit pernapasan serius yang disebabkan oleh virus corona. Penularan dapat terjadi melalui kontak dekat dengan hewan terinfeksi—terutama unta—atau melalui droplet dari orang ke orang. Gejala yang muncul antara lain demam, batuk, dan kesulitan bernapas, yang dapat berkembang menjadi komplikasi berat.

Guna mencegah penularan, Imran menyampaikan beberapa imbauan kepada jemaah haji:

  • Hindari kontak langsung dengan unta, termasuk berfoto atau meminum susu unta, terutama yang tidak dipasteurisasi.

  • Gunakan masker saat berada di tempat umum atau keramaian.

  • Terapkan pola hidup bersih dan sehat.

  • Rajin mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas.

Selain itu, jemaah diharapkan segera melapor kepada petugas kesehatan haji jika mengalami gejala seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, atau sesak napas. “Dengan pelaporan dini, pemeriksaan dan penanganan dapat dilakukan lebih cepat untuk mencegah penyebaran,” tegas Imran.

KKHI di Makkah dan Madinah pun telah disiagakan untuk memberikan layanan medis bagi jemaah yang mengalami keluhan kesehatan, khususnya gejala infeksi saluran pernapasan.

Exit mobile version