MKKS SMP Aceh Besar Studi Tiru ke SMK Putrajaya Malaysia

*Teken MoU Tingkatkan Inovasi Pendidikan

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Besar, Dr Agus Jumaidi MPd, dan Kepala SMK Putrajaya, Puan Nur Asmara Diana Abdullah memperlihatkan berita acara MoU pada kunjungan muhibbah dan studi tiru ke SMK Putrajaya Presint 18(1), Malaysia, Senin (9/11/2025). FOTO/ DOK DISDIKBUD ACEH BESAR

Kabarnanggroe.com, Kuala Lumpur – Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kabupaten Aceh Besar melaksanakan kunjungan muhibbah dan studi tiru ke Sekolah Menengah Kebangsaan (SMK) Putrajaya Presint 18(1), Malaysia, Senin (9/11/2025).

Rombongan yang terdiri dari 21 kepala SMP tersebut turut didampingi Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Besar, Dr Agus Jumaidi MPd tersebut, disambut hangat oleh pihak sekolah dengan prosesi penyambutan khas Melayu yang dipersembahkan para siswa.
Kepala SMK Putrajaya, Puan Nur Asmara Diana Abdullah, menyampaikan apresiasi atas kunjungan tersebut.
“Kami sangat gembira menerima rombongan dari Aceh Besar. Semoga pertemuan ini dapat membuka peluang kerja sama yang bermanfaat bagi kemajuan pendidikan kedua belah pihak,” ujarnya.

SMK Putrajaya dikenal sebagai salah satu sekolah unggulan di Malaysia dengan lebih dari 2.300 siswa dan 130 guru. Sekolah ini telah menerapkan model hybrid learning, di mana satu guru mengajar dua kelas sekaligus — satu kelas tatap muka dan satu lagi secara daring melalui platform digital. Model ini dinilai sangat efektif untuk memperluas akses belajar sekaligus meningkatkan efisiensi pengajaran.

Dalam kesempatan tersebut, dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara SMK Putrajaya dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Besar terkait pengembangan inovasi pendidikan serta peningkatan kapasitas guru dan siswa jenjang SMP.

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Besar, Dr Agus Jumaidi MPd, juga menyampaikan apresiasi atas penerimaan pihak SMK Putrajaya dan kesempatan belajar yang diberikan kepada kepala sekolah Aceh Besar.

“Kami sangat berterima kasih atas sambutan yang luar biasa. Kunjungan ini membuka wawasan baru bagi para kepala sekolah tentang bagaimana inovasi pendidikan diterapkan secara nyata,” ungkapnya.

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Besar, Dr Agus Jumaidi MPd, menyerahkan cinderamata kepada Kepala SMK Putrajaya, Puan Nur Asmara Diana Abdullahpada kunjungan muhibbah dan studi tiru ke SMK Putrajaya Presint 18(1), Malaysia, Senin (9/11/2025). FOTO/ DOK DISDIKBUD ACEH BESAR

Ia mengatakan, pihaknya siap menindaklanjuti MoU ini menjadi MoA agar kerja sama dapat berjalan lebih konkret. “Kami berharap kunjungan ini membawa manfaat besar untuk kemajuan pendidikan, khususnya jenjang SMP di Aceh Besar,” tuturnya.

Menurut Dr Agus Jumaidi, sistem pembelajaran hybrid yang diterapkan SMK Putrajaya sejalan dengan dukungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI berupa pengadaan IFS atau Smart TV ke sekolah-sekolah di Aceh Besar. Menurutnya, fasilitas ini akan mendukung penerapan pembelajaran berbasis IT, termasuk model hybrid.

“Dengan Smart TV, guru inti bisa mengajar di kelasnya dan diikuti siswa lain dari kelas berbeda, bahkan sekolah berbeda, secara bersamaan. Ini sangat relevan dengan konsep hybrid yang kita lihat di Putrajaya,” jelasnya.

Sebelum berkunjung ke SMK Putrajaya, rombongan juga meninjau Sekolah Kebangsaan Putrajaya Presint 18(1), sebuah sekolah jenjang SD yang juga telah maju dalam penerapan teknologi pendidikan. Dalam kunjungan tersebut, turut dilakukan penandatanganan MoU antara kedua institusi. MoU ini ditandatangani oleh Guru Besar sekolah tersebut, Encik Norizan bin Naaim, dan Plt. Kepala Dinas Pendidikan Aceh Besar, Dr. Agus Jumaidi, M.Pd.

Sementara itu, Ketua MKKS SMP Aceh Besar, Fakhruddin, S.Ag., MA — yang juga Kepala SMPN Ali Hasjmy Aceh Besar — ikut mendampingi kedua penandatanganan tersebut. Ia menyampaikan bahwa banyak praktik baik yang dapat diadaptasi untuk diterapkan di Aceh Besar.

“Banyak kemajuan pendidikan yang kami lihat langsung, mulai dari tata kelola sekolah, pembelajaran berbasis IT, hingga budaya disiplin siswa. Ini menjadi inspirasi bagi kami untuk meningkatkan mutu pendidikan di Aceh Besar,” ungkapnya.

Selain agenda pendidikan, rombongan juga menyempatkan diri mengunjungi sejumlah destinasi wisata ikonik Malaysia sebelum kembali ke tanah air pada Rabu, 12 November 2025. Kegiatan ini menjadi penutup rangkaian lawatan yang tidak hanya memperluas wawasan pendidikan, tapi juga mempererat hubungan baik antarnegara.(Cboy/*)

Exit mobile version