Produksi Kue Tradisional Bagian dari Pelestarian Makanan Indatu

Rosdiana (53) pengusaha kue tradisional asal Lamlhom Kecamatan Lhoknga Kabupaten Aceh Besar sedang memasak kue bhoi, yang diperhatikan Faraby Azwany, Head of Media PT Solusi Bangun Andalas, Rabu (15/2/2023). FOTO/ BEDU SAINI

Kabarnanggroe.com, Kota Jantho – Tetap memproduksi kue khas atau kue tradisional merupakan bentuk upaya dalam melestarikan budaya. Hal itu diungkapkan Rosdiana (53) selaku pengusaha kue tradisional asal Lamlhom Kecamatan Lhoknga Kabupaten Aceh Besar.

Ia mengatakan, usaha tersebut telah ditekuninya sejak 23 tahun yang lalu. Dalam hal itu, berbagai macam kue khas tersebut diantaranya kue bhoi (bolu ikan), keukarah, wajek, dodol, meuseukat, peunajoh, halua breuh, dan agar-agar.

“Kue khas yang kita produksi itu, selain untuk perolehan pendapatan juga agar tidak hilangnya adat dan tradisi kita saat pesta pernikahan. Kita juga menerima pesanan ranup seunuson,” ucapnya kepada wartawan kabarnanggroe.com, Rabu (15/2/2023).

Rosdiana menuturkan, sebelumnya penjualan tidak terlalu mengalami peningkatan. Namun setelah berada dibawah binaan PT Solusi Bangun Andalas (SBA), jumlah penjualan mulai mengalami peningkatan. Hal itu dikarenakan, jejaring SBA juga turut diarahkan untuk melakukan pemesanan terhadap usaha masyarakat kelas menengah (UMKM) yang berada dibawah binaan PT tersebut saat membutuhkan produk tradisional.

“Mereka mempromosikan produk-produk yang kita tawarkan, dan kita sangat terbantu akan hal itu,” ujarnya.

Sementara itu, GA dan Comrel Manager PT SBA Tafaul Rijal menyebutkan, tanggung jawab sosial atau Corporate social responsibility (CSR), PT SBA memberikan dukungan terhadap UMKM yang berada di lingkungan sekitarnya. Hal itu juga, berdasarkan potensi yang ada dari UMKM tersebut.

“Kita berikan sokongan, tapi itu berdasarkan program masyarakat sendiri, itu bukan program kita,” tegasnya.

Kemudian, sambung Tafaul Rijal. Dana CSR tersebut, tidak langsung diberikan terhadap pelaku UMKM. Hal itu, diberikan terhadap koperasi-koperasi syariah yang ada dilingkungan tersebut. Selanjutnya, koperasi tersebut sebagai penyalur dana CSR tersebut.

“Meskipun prosesnya seperti itu, kita juga tidak lepas tangan dari tanggung jawab. Dukungan dalam bentuk lainnya tetap kita berikan,” sebutnya.

Lebih lanjut, Comrel Manager SBA itu menerangkan. Dukungan lainya, terkait peningkatan sumber daya manusia (SDM). Hal itu, dengan memberikan pelatihan atau pembinaan, serta pendampingan.

“Kita juga sebagai penggerak dalam pertumbuhan UMKM yang ada di Kecamatan Lhoknga dan Lepung,” pungkasnya.(WD)

Exit mobile version