Sekda Aceh Besar Hadiri Silaturrahmi Bersama Menteri Kebudayaan RI

Sekdakab Aceh Besar, Drs Sulaimi MSi foto bersama Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon di Situs Gunongan, Taman Putroe Phang, Kota Banda Aceh, Minggu (12/1/2025) malam. FOTO/ WD

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Mewakili Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto SSTP MM, Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Besar, Drs Sulaimi MSi, menghadiri Kunjungan Kerja (Kunker) serta Silaturrahmi bersama Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, di Situs Gunongan, Taman Putroe Phang, di Kota Banda Aceh, Minggu (12/1/2025) malam.

Kunker Menteri Kebudayaan RI yang dihadiri oleh unsur Forkopimda Aceh, serta pegiat kebudayaan tersebut turut diwarnai penandatanganan prasasti revitalisasi gunongan dan rumoh cut nyak dhien yang dilakukan oleh Menbud RI Fadli Zon.

Pada kesempatan itu, Menbud RI Fadli Zon, menegaskan komitmennya mendukung pelestarian budaya Aceh. Saat mengunjungi Museum Cut Nyak Dien dan situs bersejarah lainnya, ia mengapresiasi kekayaan budaya Aceh sebagai bagian dari mega diversity Indonesia.

Fadli Zon juga mendorong pembangunan Museum Peradaban Islam di Banda Aceh dan percepatan pengoperasian Museum Samudra Pasai di Aceh Utara. Ia juga menekankan pentingnya pendataan situs cagar budaya untuk memperkuat narasi dan literasi budaya.

“Di Aceh, kita melihat budaya Islam yang kaya dan unik dengan warisan yang masih hidup. Kemudian, pendataan adalah kunci. Dengan data lengkap, kita bisa menghidupkan narasi budaya menjadi edukasi,” ujarnya.

Kendati itu, Fadli Zon mengajak pemerintah daerah, komunitas budaya, dan masyarakat aktif menjaga budaya Aceh. Ia juga mendorong peningkatan Museum Tsunami Banda Aceh dengan teknologi modern agar lebih edukatif. “Kita perlu meng-upgrade Museum Tsunami dengan teknologi seperti grafik dan kecerdasan buatan,” tuturnya.

Sebelumnya, Pj Gubernur Aceh Dr H Safrizal ZA MSi, melalui Pj Wali Kota Banda Aceh Almuniza Kamal, menyampaikan apresiasi atas kunjungan Menteri Kebudayaan RI ke Aceh yang dinilai membawa harapan besar bagi pelestarian budaya dan pengembangan sejarah Aceh. “Saya hanya sebagai penyambung lisan dari Bapak Gubernur. Dua hari lalu, beliau memerintahkan kami untuk mendampingi Bapak Menteri hingga kepulangan besok,” ucap Almuniza.

Ia mengungkapkan harapan besar agar kunjungan ini dapat mengembalikan kejayaan Kerajaan Samudra Pasai dan Sultan Iskandar Muda. “Aceh memiliki modal kuat untuk menguatkan kebudayaan. Harapan kami, Aceh bisa menjadi pusat kajian sejarah peradaban Islam dan kreativitas kebudayaan,” jelasnya.

Almuniza juga menyoroti pentingnya penataan kawasan Taman Ghairah, seperti Gunongan, Pinto Khop, dan Kandang 12. “Kami ingin semua situs ini disatukan dalam satu kisah utuh tentang kejayaan Kerajaan Aceh Darussalam,” ujarnya.

Ia menegaskan kembali posisi Samudra Pasai sebagai titik awal masuknya Islam di Nusantara. “Banyak data sejarah yang mendukung ini. Kami akan menggaungkan kembali peradaban Islam di Aceh,” tegasnya.

Lebih lanjut, Almuniza menyatakan kesiapan Aceh untuk berkolaborasi memajukan kebudayaan. “Kami siap berkolaborasi dan menerima amanah untuk memajukan kebudayaan Aceh,” pungkasnya.(WD)

 

Exit mobile version