Kabarnanggroe.com, Sigli — Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banda Aceh kembali melaksanakan inovasi pelayanan publik melalui program SIKUPI (Siap Melayani Paspor Sembari Ngopi) yang kali ini digelar di Cek Min Kupi, Sigli, Kabupaten Pidie, Selasa (11/11/2025).
Dalam kegiatan tersebut, petugas berhasil melayani 50 permohonan paspor, terdiri dari 44 permohonan baru dan 6 permohonan penggantian.
Pelaksanaan SIKUPI kali ini turut ditinjau langsung oleh Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, S.E., yang memberikan apresiasi tinggi terhadap inovasi pelayanan publik tersebut. Dalam kesempatan itu, beliau menyampaikan dukungannya agar program seperti SIKUPI dapat terus diperluas ke daerah lain.
“Inovasi seperti ini sangat bagus karena mendekatkan pelayanan langsung ke masyarakat. Selain membantu warga yang membutuhkan paspor, kegiatan ini juga memberi dampak positif bagi pelaku usaha lokal. Kami berharap program seperti ini dapat terus dilaksanakan di tempat lain seperti di Kabupaten Pidie Jaya,” ujar Fadhlullah.
Kegiatan tersebut berlangsung tertib dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Antusiasme terlihat sejak pagi ketika pemohon mulai berdatangan untuk mengikuti proses verifikasi dokumen, pengambilan biometrik, hingga wawancara. Program ini menjadi bukti nyata komitmen Imigrasi Banda Aceh dalam menghadirkan layanan keimigrasian yang mudah diakses oleh masyarakat tanpa harus datang jauh ke kantor utama.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banda Aceh, Gindo Ginting menyampaikan, pelaksanaan program SIKUPI tidak hanya memberikan kemudahan layanan keimigrasian, tetapi juga membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
“Pelaksanaan program SIKUPI terbukti mampu menciptakan efek ekonomi berganda bagi masyarakat. Setiap kegiatan di warung kopi atau tempat usaha lokal membuat jumlah pengunjung meningkat, yang berdampak langsung pada pendapatan pemilik usaha,” ungkapnya.
Gindo mengatakan, kegiatan tersebut mencerminkan semangat kolaborasi antara pemerintah dan pelaku UMKM. “Kami hadir untuk melayani, tapi di saat yang sama, kami juga membantu pelaku usaha agar usahanya semakin dikenal dan berkembang,” jelasnya.
Lebih lanjut, Gindo menegaskan bahwa Kantor Imigrasi Banda Aceh akan terus memperluas jangkauan SIKUPI ke wilayah kerja Kanim Banda Aceh lainnya.
“Kami ingin memastikan pelayanan keimigrasian hadir dengan cara yang fleksibel, cepat, dan ramah. Harapan kami, masyarakat merasa terbantu, dan sektor usaha lokal juga ikut tumbuh melalui kegiatan seperti ini,” tutur Gindo.
Sementara itu, Annisa, selaku pengelola Cek Min Kupi, menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasinya atas pelaksanaan SIKUPI di tempat usahanya.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat, bukan hanya untuk masyarakat yang ingin membuat paspor, tapi juga bagi kami pelaku usaha. Sejak pagi pengunjung meningkat, dan warung kami jadi lebih ramai dari biasanya,” ucapnya.
Di sisi lain, Seorang pemohon paspor, Fadhilah, juga mengaku puas dengan adanya layanan SIKUPI. “Saya sangat terbantu karena tidak perlu ke Banda Aceh. Pelayanan cepat, petugasnya ramah, dan konsepnya menarik. Sambil menunggu, bisa ngopi juga,” katanya dengan senyum puas.
Program SIKUPI menjadi inovasi unggulan Kantor Imigrasi Banda Aceh yang tidak hanya menghadirkan pelayanan publik yang lebih dekat dan humanis, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui kolaborasi nyata antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha daerah.(Wahyu/*)
