Pj Wali Kota Komit Jadikan Banda Aceh Sebagai Kota Tangguh Bencana

• Dampingi Kepala BNPB dan Pj Gubernur Aceh Ziarah Kuburan Massal Tsunami

Pj Wali Kota Banda Aceh Ade Surya dampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Dr Suharyanto saat ziarah ke kuburan massal korban tsunami di kawasan Ulee Lheue, dalam rangka puncak Peringatan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) 2024 di Provinsi Aceh, Rabu, (9/10/2024). FOTO/ PROKOPIM PEMKO BANDA ACEH

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Penjabat (Pj) Wali Kota Banda Aceh Ade Surya menyebutkan Pemerintah Kota Banda Aceh berkomitmen untuk terus mendukung upaya pengurangan risiko bencana dan menjadi kota tangguh bencana

Hal itu disampaikan Ade Surya dalam sambutannya di depan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Dr Suharyanto saat ziarah ke kuburan massal korban tsunami di kawasan Ulee Lheue, dalam rangka puncak Peringatan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) 2024 di Provinsi Aceh, Rabu, (9/10/2024).

Dalam moment tersebut, Pj Wali Kota juga mendampingi Kepala BNPB Letjen TNI Dr Suharyanto dan Pj Gubernur Aceh Safrizal melakukan ziarah di Kuburan Massal korban Tsunami Ulee Lheue. Mereka juga melakukan aksi tabur bunga di makam para Syuhada korban bencana dahsyat tsunami 2004 silam.

“Pemko Banda Aceh terus berupaya mengurangi resiko bencana dengan membangun sistem peringatan dini yang lebih canggih, melakukan simulasi evakuasi secara berkala, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesiapsiagaan,” ungkap Ade Surya.

Pj wali kota juga mengatakan bahwa Kota Banda Aceh telah banyak berubah sejak bencana tsunami. Kita telah bangkit dari keterpurukan dan menjadi kota yang lebih modern, tangguh, dan berkelanjutan.

“Banda Aceh terus belajar menjadi kota yang tangguh bencana, pengalaman masa lalu telah mengajarkan kita agar kejadian dan bencana serupa tidak terulang kembali,” kata Ade Surya.

Sementara itu, Kepala BNPB, Letjen TNI Dr Suharyanto dalam wawancaranya menekankan pentingnya mengambil pelajaran dari bencana yang pernah terjadi. Ia memuji perkembangan Aceh setelah 20 tahun pasca-tsunami, sembari mengingatkan agar kesiapsiagaan dan mitigasi bencana terus ditingkatkan.

“Aceh memiliki keindahan alam dan sumber daya yang luar biasa, tetapi juga memiliki indeks bencana yang tinggi. Kita harus belajar dari pengalaman tsunami 2004, agar langkah-langkah mitigasi dan kesiapsiagaan semakin baik di masa depan,” ujar Suharyanto.(Tamam/*)

Exit mobile version